Selasa, 28 Oktober 2008

Jilbab Vs Kerudung.....

Kerudung dalam keseharian kita sering kali disebut pula sebagai jilbab. Sebetulnya kebiasaan menyebut berkerudung dengan berjilbab baik-baik saja, namun kemudian kerancuan term ini menjadikan kategori jilbab tidak pas lagi.

 

Coba saja perhatikan, Indonesia bangga menyandang gelar sebagai negara yang berpenduduk mayoritas muslim di dunia padahal hanya sebatas kuantitas saja bukan dalam kualitas, kita juga bangga dengan pernyataan bahwa saat ini semakin banyak para remaja putri Islam yang kesehariannya memakai jilbab, entah bersekolah, kuliah, atau kerja, karena Indonesia merasa bisa menampung aspirasi ummat Islam untuk berbusana muslimah tidak seperti di negeri sekuler lainnya yang membatasi pemakaian jilbab di sekolah misalnya, seperti yang terjadi di Turki dan negara-negara eropa. Bangga mendengarnya, senang hati rasanya.

 

Eits........ tunggu dulu. Sudah lihat buktinya belum? Benar nggak statement tersebut?

 

Ternyata yang dibangga-banggakan tersebut tidaklah 100% benar, karena jilbab yang katanya semakin banyak dikenakan para muslimah di negeri kita bukanlah jilbab pada kategori yang seharusnya. Silahkan perhatikan, tuuuh...... tengok kanan dan kiri anda, yang ada hanyalah wanita berkerudung saja bukan berjilbab, kecuali sedikit saja.

 

Nah looh, gimana bisa cuma berkerudung tapi tidak berjilbab, lantas berjilbab itu yang gimana?

 

Kita banyak melihat di sekitar kita muslimah yang mengenakan kain penutup kepala rapi seperti yang memang diperintahkan oleh syariat, tapi setelah kita lihat pakaiannya sama sekali tidak mencerminkan islam. Mereka memakai kain baju dan bawahan yang ketat full press body, singset-set-set....bahkan mungkin kekecilan.

 

Pemahaman yang campur aduk jadi masalahnya. Ada yang mendefinisikan jilbab harus modis dan gaul, ada yang bilang “berjilbab iya tapi harus tetap menampilkan kecantikan”, plus campur tangan liberalis yang menganggap penafsiran Alqur’an dan Alhadist harus diperbaharui mengikuti zaman, belum lagi peran-serta para pengusung gerakan feminisme dan persamaan hak perempuan. Semuanya satu tujuan merusak term jilbab dan mengajak para muslimah agar menganggap berjilbab yang sesuai syariat itu ketinggalan zaman, djadoel katanya.

 

Dalam Alqur’an, Allah telah memberikan beberapa batasan dalam berpakain dalam hal ini mengenai jilbab, diantaranya di dalam surah AnNuur ayat 31 yang artinya: “.......dan hendaklah mereka menutupkan kain kerudung (khimaar) di dadanya......”, kemudian di surah AlAhzaab ayat 59 yang artinya: “......”Hendaklah mereka menutupkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka”.......”.

Dari kedua ayat tersebut dinyatakan bahwa pakaian muslimah adalah kelengkapan penutup aurat untuk muslimah yang termasuk di dalamnya adalah kerudung (dalam bahasa arab ada beberapa jenis bentuk dan penyebutan/kosakata) dan pakaian yang menutupi seluruh badan, yaitu dari jenis baju yang lapang dan tidak menunjukkan lekuk tubuh.

 

Yang pertama, terkait pula dengan penafsiran dan pembatasan pemakaian penutup kepala, ada beberapa versi bentuk. Secara umum dibagi dua, yaitu terbuka wajahnya dan tertutup wajahnya (terlihat mata dan sekitarnya saja). Penutup kepala yang umum dipakai adalah kerudung atau disebut khimaar atau sufur, sedangkan sebagian lagi memakai penutup wajah yang disebut cadar atau niqab. Keduanya memiliki dasar dan tidak perlu untuk diperdebatkan berlebihan, karena keduanya sudah berusaha menjalankan perintah nabi dengan baik dan benar. Yang perlu dibenahi adalah muslimah yang belum berusaha memperbaiki cara berpakaiannya.

 

Selanjutnya, penjelasan mengenai jenis pakaian yang diperbolehkan untuk dipakai muslimah diterangkan dalam beberapa hadist, diantaranya bahwa baju untuk muslimah adalah baju lapang dengan batasan oleh rasul selebar 2 atau 3 atau 4 jari, jadi tidak boleh kekecilan dari ukuran tubuh dan batasan yang telah ditentukan. Selain itu, baju muslimah juga tidak boleh terlalu lembut sehingga menunjukkan tulang-tulang badan (pundak, pinggul, dan sebagainya). Yang dimaksud adalah baju yang terlalu lemas dan jatuh ke badan sehingga lekuk tubuh wanita yang memakainya akan tergambar atau tercetak, atau juga jenis pakaian yang terlalu tipis menerawang. Diantara baju lembut dan lemas adalah seperti satin dan sutera, serta pakaian Qibtiyah (pada masa nabi ada baju lembut dan tipis asal Mesir, kalau sekarang ada disemua negara). Jika baju jenis lembut ini dipakai, diperbolehkan sebagai baju dalam atau diberi rangkapan.

 

Dalam penerapannya, pakaian muslimah ini ada beberapa penafsiran juga. Diantaranya ada yang memperbolehkan memakai pakaian terpotong (atasan dan bawahan), dan yang tidak memperbolehkan pemisahan baju atasan dan bawahan dengan alasan pemisahan atasan dan bawahan akan memperlihatkan lekuk tubuh (pinggang) dan sebagainya. Variasi ini bagi saya bukanlah hal yang perlu dipermasalahkan, karena perintah rasul adalah untuk tidak memperlihatkan lekuk tubuh pemakai. Maka, jika pakaian atasan dan bawahan dikenakan dan diukur dengan semestinya dan dari jenis kain yang baik sehingga lekuk tubuh tidak terlihat (karena sudah tertutup pakaian atasan yang terjuntai kebawah pinggang), maka tidak menjadi masalah mengenakannya.

 

Naah, bagi muslimah yang sudah berpakaian sesuai syariat, jangan takut tidak kelihatan cantik atau ketinggalan zaman, karena fungsi jilbab yang utama bukan untuk menunjukkan kecantikan dan sensualitas, tetapi menjaga kehormatan dan menjaga pandangan. Ingatlah bahwa wanita baik-baik adalah untuk laki-laki yang baik-baik juga.

Dengan mentaati ketentuan Allah, InsyaAllah akan mendapatkan rizqi yang mulia (surga). Amien.

 

Semoga bermanfaat.
dikutip dari : http://t724626.multiply.com/journal/item/52

Kamis, 23 Oktober 2008

Krudung Paris Penuh.....

Karena banyaknya permintaan untuk melihat foto krudung paris dilebarkan secara utuh, aku akan memenuhinya sekarang......

Sabtu, 18 Oktober 2008

Mempercantik Krudung dan Jilbab

Anda ingin sesuatu yang baru untuk mempercantik krudung anda? Cobalah dengan memberi sentuhan lain, misalnya menyisipkan bros yang unik. Selain sebagai hiasan, bros ini pun bisa berfungsi sebagai peniti. Hasilnya, tak hanya membuat kerudung atau jilbab rapi, tapi juga lebih menawan.

Sebagai pilihan, anda bisa mencoba dengan rangkaian mutiara atau manik-manik sebagai bros.  Atau jika ingin terlihat lebih mewah, rangkaian dari crystal swarovski pun bisa jadi pilihan.Atau Hair Choker bisa juga dilirik bagi yang ingin terlihat lain daripada yang lain. Cara pemakainnya dengan diselipkan peniti kecil, bisa merubah gaya krudungmu dari yang biasa menjadi luar biasa.

Untuk kesan yang rapi, selipkan bros berukuran kecil sebagai penutup jilbab. Tapi jika ingin kelihatan menarik perhatian, pilih bros yang berukuran lebih besar. Variasikan peletakannya, misalnya diselipkan di bagian sisi wajah, belakang, atau ditempel bandana yang menjadi pelengkap jilbab.


Ingin tampilan lebih gaya, berikan variasi aksen pada jilbab atau kerudung seperti lipatan, drappery, bentuk bunga, atau kipas di ujungnya.
Selamat mencoba.
foto : www.handmadeaccessories.multiply.com

Selasa, 14 Oktober 2008

Tips Merawat Rambut Bagi yang Berjilbab

Bagi anda yang sering menutupi rambut dengan jilbab,
kesehatan rambut harus anda
perhatikan. Udara yang minimalis dalam jilbab ternyata
bisa merusak rambut anda. Untuk itu simak tips berikut
ini:

1. Pilihlah kerudung atau jilbab dari bahan yang mudah
menyerap keringat. Seperti katun atau kaos. Bahan kain
yang mudah menyerap keringat dan berpori-pori besar
sangat berguna untuk memudahkan sirkulasi udara di
kepala.

2. Anda suka model kerudung modern. Boleh saja anda
mengkreasikan model kerudung anda hingga
berlapis-lapis. Tapi ingat jangan lebih dari 4 helai
ya. Semakin tebal kerudung anda, makin sulit rambut
anda bernafas.

3. Hindari menggunakan lapisan kerudung dengan terlalu
sering dan kencang. Selain membutat rambut sulit
bernafas, hal ini juga berpotensi untuk membuat kulit
kepala lembab.

4. Jika hendak menggunakan jilbab lebih baik anda
mengurai rambut anda atau jangan mengikatnya terlalu
kencang. Untuk menghindari rambut yang digulung
sebaiknya jangan biarkan rambut anda penjang melebihi
60 cm.

5. Hindari warna gelap untuk kerudung atau jilbab.
Warna gelap mudah menyerap matahari. Jika aktivitas
anda lebih banyak di bawah sinar matahari lebih baik
pilih warna lembut atau putih.

6. Jangan terlalu sering mengikat kerudung anda di
bagian leher. Udara yang keluar masuk ke rambut anda
akan semakin menipis jika anda mengikat kerudung di
leher. Kerudung sebaiknya dilepas hingga bagian
tepinya menjuntai agar rambut muda bernafas.

7.kalau habis keramas sebaiknya rambut jangan terlalu basah terus dibungkus jilbab ... sempatkan dikeringkan dahulu sebisanya, misalnya ditekan-tekan handuk (jangan digosok, bisa membuat rambut rusak) dan diangin-anginkan sebentar. Kalau punya waktu banyak malah bagus kalau sampai kering (tidak harus pakai hairdryer). Rambut yang basah & langsung dibungkus bisa menimbulkan ketombe basah ... akibatnya kulit kepala gatal-gatal tapi ketombe tidak kelihatan. (tambahan ini dari Robida di http://robida.multiply.com/)

Dikutip dari :
http://blogkitabersama.wordpress.com/2008/01/13/tips-merawat-rambut-bagi-yang-berjilbab/