Rabu, 29 September 2010

BERHATI - HATI LAH DENGAN PIKIRAN NEGATIF ANDA!!!

Dr. Masaru Emoto San dalam bukunya tersebut membahas dengan jelas bahwa berpikir negative yang terus-menerus akan meresonansi organ-organ tubuh tertentu sehingga organ-organ tubuh tersebut tidak bisa berfungsi dengan maksimal, akibat selanjutnya akan dapat menimbulkan berbagai penyakit degeneratif, dari yang ringan hingga yang fatal.

 Misalnya, bila sering cemas, maka lambung akan terresonansi, akibatnya akan terjadi gangguan pencernaan berat, yang dalam jangka panjang lambungnya akan tidak sehat.*

 *Secara ringkas, hasil penelitian Dr. Masaru tentang berpikir negative dan penyakit yang bisa ditimbulkan, sebagai berikut:

 * Bahwa jika kita sering membiarkan diri kita stress, maka kita akan mengalami gangguan pencernaan.

* Bila kita sering khawatir, kita bisa terkena sakit punggung.

* Bila kita mudah tersinggung, maka kita akan terkena insomnia (susah tidur).

* Bila sering kebingungan, akan terkena sakit tulang belakang bagian bawah.

* Bila sering membiarkan rasa takut yg berlebihan, akan mudah terkena
penyakit ginjal.

* Bila suka cemas akan diikuti sakit dyspepsia (sulit mencerna).

* Bila suka marah bisa sakit hepatitis.

* Bila sering apatis/acuh terhadap lingkungan, bisa mengakibatkan vitalitas melemah.

* Bila Anda sering tidak sabar, bisa mengakibatkan diabetes (sakit gula).

* Bila sering merasa kesepian, bisa mengakibatkan sakit demensia senelis (memori dan kontrol fungsi tubuh berkurang & bisa menyebabkan kematian !!)

* Bila sering bersedih, bisa menderita leukemia (yg hingga kini belum ada obatnya)

* Bila selalu dengki/iri hati terhadap seseorang, mudah mengakibatkan kulit bernanah atau cantengan.*

*Jika mau disimpulkan, mengenai pikiran negative apa saja yang bisa menimbulkan penyakit, inilah jawabannya:*

Quote: * / Stress, Rasa khawatir yang berlebihan, Mudah Tersinggung, Bingung, Rasa Cemas, Pemarah, Apatis, Tidak sabar, Sering merasa Kesepian, Sering merasa sedih dan Iri hati serta Dengki./ *

Quote: *Lalu timbul Pertanyaan, bagaimana kita bisa menghentikan pikiran-pikiran negative tersebut???

Caranya bermacam-macam, tetapi yang paling penting adalah bagaimana kita bisa selalu mengendalikan pikiran kita agar jangan sampai sedikitpun dicemari oleh pikiran cabul negative. Nah agar pikiran Anda tidak selalu dicemari oleh pikiran seperti itu, Anda bisa coba resep saya, cara ini bukan satu-satunya sih, masih banyak cara yang lain, tapi setidaknya bisa Anda coba, selalu tanamkan dibenak Anda dan yakinkan bahwa apapun yang telah terjadi didalam hidup kita ini, benar-benar sudah tepat sesuai dengan garis rencana semesta Tuhan Yang Maha Kuasa, untuk menyadarkan diri dari yang tidak kelihatan menjadi kasat mata.*

Quote: *Untuk ini kita perlu selalu berpikir netral dalam setiap kejadian. Bisa juga kita selalu berpikir seolah-olah semua kejadian baik-baik saja. Makanya, kalau terasa ada beban, ya pasrahkan saja kepadaNYA yang berkuasa mengatur hidup kita. Sebaliknya, kalau ada rezeki besar, kita juga harus mau sepakat dengan rencanaNYA yang selalu ingin mensejahterakan semua orang (Artinya Kita Wajib Berbagi tanpa hitung-hitungan). Jika kita bisa berpikir netral dan berpikir semua kejadian adalah baik-baik saja, maka kita akan bisa selalu bersyukur dalam segala kejadian, dan setiap saat. Kalau sudah begini, tentu saja pikiran kita akan bisa terbebas dari pencemaran pikiran-pikiran negative.

* Quote: *Cobalah selalu mem filter semua perasaan atau emosi Negative kita agar tidak menimbulkan pencemaran negative pada pikiran sendiri, dengan cara selalu bersyukur setiap saat. Kalau sudah bisa melakukan seperti ini terus-menerus kelak berbagai masalah dan penyakit bisa di counter dengan sendirinya. Segala masalah bisa tuntas dan Insya Allah badan Anda pun akan terasa sehat wal afiat tidak kurang suatu apapun.

 Anda Belum yakin?? Silahkan Anda Buktikan sendiri, cobalah amati orang-orang dilingkungan Anda yang mengidap beberapa penyakit diatas. Apakah memiliki penyebab yang sama dengan uraian diatas atau tidak, atau mungkin Anda ingin menambahkan???

NB : Sebenernya aku copas ini terutama buat ngingetin diriku yang suka labil. Mudah-mudahan aku bisa baca terus, dan prilaku bisa berubah ya...
Doakan ya


Sumber nya:

http://www.kaskus.us/showthread.php?t=5429908

Ya Allah.....

Miris sekali lihat berita pertikaian antar etnis di tarakan yang banyak memakan korban. Juga berita pertikaian di pengadilan negri jakarta selatan yang memakan korban. Mari bersama-sama kita membaca Doa Qunut Nazilah...
 

“Ya Allah, berilah kami petunjuk sebagaimana orang-orang yang telah Engkau beri petunjuk.

Selamatkanlah kami dalam golongan orang-orang yang Engkau telah pelihara.

Uruslah kami di antara orang-orang yang telah Engkau urus.

Berkahilah kami dalam segala sesuatu yang Engkau telah berikan.

Hindarkanlah kami dari segala bahaya yang Engkau telah tetapkan.

Sesungguhnya Engkaulah yang menentukan dan bukan yang ditentukan. Sesungguhnya tidak akan jadi hina orang yang telah Engkau lindungi.

Engkau wahai Rabb kami adalah Maha Mulia dan Maha Tinggi.”

(HR Thabrani 3/123)

“Ya Allah ! Laknatlah orang-orang kafir ahli kitab (yahudi dan nashrani) yang senantiasa menghalangi jalan-Mu, mendustakan rosul-rosul-Mu, dan memerangi wali-wali-Mu”.

Ya Allah ! Cerai beraikanlah persatuan dan kesatuan mereka. Goyahkanlah langkah-langkah mereka, dan turunkanlah atas mereka siksa-Mu yang tidak akan Engkau jauhkan dari kaum yang berbuat jahat”.

Dengan Nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.
Ya Allah ! Sesungguhnya hanya kepada Engkau kami mohon pertolognan, meminta ampunan, dan senantiasa memuji-Mu atas kebaikan yang diberikan. Kami tidak kufur kepada-Mu, dan kami berlepas diri serta meninggalkan orang-orang yang durhaka kepada-Mu”.
Ya Allah ! Hanya kepada Engkau kami beribadah, hanya karena Engkau kami sholat dan sujud, hanya kepada Engkau pula kami berusaha dan berkhidmat. Kami sangat mengharap rahmat-Mu dan kami pun takut akan siksa-Mu, karena sesungguhnya siksa-Mu itu tidak akan pernah berkurang atas orang-orang kafir”.

Riwayat imam Al Baihaqi dalam As Sunan Al Kubro : 2/210-211, dan dinyatakan shohih olehnya.



Sabtu, 25 September 2010

Iseng-iseng pengen ngitungin Hp-hp ku dari jaman dulu

Gak nyangka ternyata aku udah pernah punya hp 13 batang (emang sabun )
Pertama punya waktu awal kuliah tahun 2001 sampai sekarang 2010 yang tersisa cuma 2 cdma 2115i dan c510 black..dan niat mau beli vivaz pro (hidup sony ).
Akhirnya iseng-iseng ku cari deh ke google semua mantan hp ku, dan beginilah hasilnya hehehe

"AH ! MANA ADA TUHAN ITU ?...."

Seorang konsumen datang ke tempat tukang cukur untuk memotong rambut dan merapikan brewoknya.

Si tukang cukur mulai memotong rambut konsumennya dan mulailah terlibat pembicaraan yang mulai menghangat.

Mereka membicarakan banyak hal dan berbagai variasi topik pembicaraan, dan sesaat topik pembicaraan beralih tentang Tuhan.

Si tukang cukur bilang,”Saya tidak percaya Tuhan itu ada”. “Kenapa kamu berkata begitu ?” timpal si konsumen. “Begini, coba Anda perhatikan di depan sana , di jalanan… untuk menyadari bahwa Tuhan itu tidak ada. Katakan kepadaku, jika Tuhan itu ada, Adakah yang sakit?, Adakah anak terlantar? Jika Tuhan ada, tidak akan ada sakit ataupun kesusahan. Saya tidak dapat membayangkan Tuhan Yang Maha Penyayang akan membiarkan ini semua terjadi.”



Si konsumen diam untuk berpikir sejenak, tapi tidak merespon karena dia tidak ingin memulai adu pendapat.

Si tukang cukur menyelesaikan pekerjaannya dan si konsumen pergi meninggalkan tempat si tukang cukur.

Beberapa saat setelah dia meninggalkan ruangan itu dia melihat ada orang di jalan dengan rambut yang panjang, berombak kasar (mlungker-mlungker- istilah jawa-nya), kotor dan brewok yang tidak dicukur. Orang itu terlihat kotor dan tidak terawat.



Si konsumen balik ke tempat tukang cukur dan berkata, “Kamu tahu, sebenarnya TIDAK ADA TUKANG CUKUR.”

Si tukang cukur tidak terima,” Kamu kok bisa bilang begitu ?”. “Saya disini dan saya tukang cukur. Dan barusan saya mencukurmu!”

“Tidak!” elak si konsumen. “Tukang cukur itu tidak ada, sebab jika ada, tidak akan ada orang dengan rambut panjang yang kotor dan brewokan seperti orang yang di luar sana”, si konsumen menambahkan.

“Ah tidak, tapi tukang cukur tetap ada!”, sanggah si tukang cukur. ” Apa yang kamu lihat itu adalah salah mereka sendiri, kenapa mereka tidak datang ke saya”, jawab si tukang cukur membela diri.



“Cocok!” kata si konsumen menyetujui. “Itulah point utama-nya!. Sama dengan Tuhan, TUHAN ITU JUGA ADA ! Tapi apa yang terjadi… orang-orang TIDAK MAU DATANG kepada-NYA, dan TIDAK MAU MENCARI-NYA. Oleh karena itu banyak yang sakit dan tertimpa kesusahan di dunia ini.”

Si tukang cukur terbengong !!!

source: 
http://www.rumah-yatim-indonesia.org/
http://beliparfum.multiply.com

Kamis, 23 September 2010

Allah menundukkan untukku seekor singa ...

Dan bergaullah kalian dengan mereka (para istri) secara patut. Kemudian bila kalian TIDAK MENYUKAI mereka (maka BERSABARLAH) karena mungkin kalian tidak menyukai sesuatu, padahal Allah menJADIkan pada dirinya KEBAIKAN yang BANYAK."

 (QS : An-Nisa ayat 19)

 

Sahabat Hikmah…

Allah telah menakdirkan pasangan sesuai dengan kehendaknya.

Kadang, suami dan istri yang sholih telah dijodohkan-Nya, tapi ada juga hanya suami atau istrinya saja yang sholih.

Dan sehubungan dengan ayat tersebut di atas, Al Imam Al Hafizh Adz Dzahabi menghikayatkan satu kisah dalam kitabnya Al Kabair yang mungkin bisa menjadi renungan dan pelajaran bagi para suami:

 

 Disebutkan ada seorang yang shalih memiliki saudara fillah (seagama) dari kalangan orang shalih pula.

Saudaranya ini menziarahinya setahun sekali.

Suatu ketika saudaranya ini mengetuk pintu rumahnya.

 

Berkatalah istri orang shalih tersebut : “Siapa”?

 

“Saudara suamimu fillah datang untuk menziarahinya,” jawab si pengetuk pintu.

 

“Dia pergi mencari kayu bakar, semoga Allah tidak mengembalikannya (ke rumah ini), semoga dia tidak selamat,” kata istri orang shalih tersebut dan wanita ini terus mencaci-maki suaminya. 

 

Ketika saudara fillah ini tengah berdiri di depan pintu, tiba-tiba orang shalih itu datang dari arah gunung dalam keadaan menuntun singa yang memikul kayu bakar di punggungnya. Orang shalih ini pun mengucapkan salam dan menyatakan selamat datang (marhaban) kepada saudaranya fillah. Setelahnya ia masuk ke dalam rumah dan memasukkan pula kayu bakarnya. Lalu Ia berkata kepada singa tersebut : “Pergilah barokallohu fiik (semoga Alloh memberkahimu).”

 

Lalu saudaranya dipersilakan masuk ke rumahnya sementara istrinya masih terus mencaci-maki dirinya. Namun tak satu kata pun terucap darinya untuk membalas cercaan istrinya.

 

Pada tahun berikutnya, sebagaimana kebiasaannya saudara fillah ini kembali menziarahi orang shalih tersebut.

Ia mengetuk pintu dan terdengar suara istri orang shalih tersebut : “Siapa di balik pintu?”

 

“Fulan, saudara suamimu fillah,” jawabnya.

 

“Marhaban, ahlan wa sahlan, tunggulah. Silakan duduk di tempat yang telah disediakan, suamiku akan datang insya Allah dengan kebaikan dan keselamatan,” kata istri orang shalih tersebut.

 

Saudara fillah ini pun kagum dengan kesantunan ucapan dan adab istri orang shalih tersebut.

 


 

Tiba-tiba orang shalih tersebut datang dengan memikul kayu bakar di atas punggungnya, saudara fillah ini pun heran dengan apa yang dilihatnya. Orang shalih itu mendatanginya seraya mengucapkan salam dan masuk ke rumahnya beserta tamu tahunannya.  

Istrinya lalu menghidangkan makanan bagi keduanya dan dengan ucapan yang baik ia mempersilakan keduanya menyantap hidangan yang tersedia. 

 

Ketika saudara fillah ini hendak permisi pulang ia berkata,

“Wahai saudaraku, beritahulah kepadaku tentang apa yang akan kutanyakan kepadamu.”

 

“Apa itu wahai saudaraku?” tanya orang shalih tersebut.

 

Saudara fillah ini berkata, “Pada tahun yang awal ketika aku mendatangimu, aku mendengar ucapan seorang wanita yang jelek lisannya, mengucapkan kata-kata yang baik dan kurang adab. Wanita itu banyak melaknat. Dalam kesempatan itu aku juga melihatmu datang dari arah gunung sementara kayu bakarmu berada di atas punggung seekor singa yang tunduk di hadapanmu. Pada tahun ini aku mendengar ucapan yang bagus dari istrimu, tanpa ada celaan dari lisannya, namun aku melihatmu memikul sendiri kayu bakar di atas punggungmu. Apakah sebabnya?

 

Orang shalih ini berkata, “Wahai saudaraku, istriku yang jelek akhlaqnya itu telah meninggal. Aku dulu bersabar menerima akhlaqnya dan apa yang muncul darinya. Aku hidup bersamanya dalam kepayahan namun aku sabari. Karena kesabaranku menghadapi istriku, Allah menundukkan untukku seekor singa yang engkau lihat ia memikulkan kayu bakarku. Ketika istriku itu meninggal, aku pun menikahi yang shalihah ini dan hidupku bahagia bersamanya. Maka singa itu tidak pernah datang lagi membantuku hingga aku harus memikul sendiri kayu bakar di atas punggungku, karena aku sudah hidup bahagia bersama istriku yang diberkahi lagi taat.”

 

(Al Kabair, hal. 195-196)

 

Sumber : abuthalhah.wordpress.com

Sesungguhnya,menangis di dunia itu lebih baik bagi kita ketimbang kita menangis di akhirat nanti. Sebab itu, sudah sepantasnyalah setiap kita waspadai diri, agar kita terhindar dari kegersangan jiwa yang nista, agar kita terhindar dari tipe manusia yang tidak tahu bertaubat. Padahal Rasulullah bersaba,"Tidak akan masuk ke dalam neraka seorang yang menangis karena takut kepada Allah" (HR.Tirmidzi dan Abu Hurairah ra).

Senin, 20 September 2010

Sudahkan kita memilih siapa yang akan menjadi teman kita..?

Hatim Al-Asham  mengungkapkan: “Aku lihat setiap orang itu memiliki teman tempat membuka rahasia dan berbagi rasa. Aku bertanya pada diriku sendiri: “ Siapa temanku ? “. Setiap teman dan saudara sudah kulihat sebelum mati. Aku ingin mencari teman yang akan kubawa sesudah mati. Maka aku mengambil kebajikan sebagai teman untuk menemaniku hingga hari kiamat nanti, turut bersamaku meniti titian Ash-Shirath, lalu menegakkan tubuhku dihadapan Alloh Subhanahu wa Ta’ala.

 

Alangkah bagusnya teman yang dipilih oleh Hatim, Beliau memandang bahwa semua teman didunia ini adalah teman semasa hidup, semasa kaya dan semasa memilki kemudahan. Setelah itu, mereka tidak bisa menjadi teman lagi dan tidak diperlukan lagi. Sebagian orang boleh mencari teman sebanyak-banyaknya dengan anggapan akan berguna bagi mereka dan akan menolong mereka. Tetapi semua itu akan terhenti dengan habisnya masa hidup. Setelah itu manusia akan kembali hidup sendiri, mempertanggungjawabkan apa yang telah diperbuat, dihisab terhadap dosa yang telah ia lakukan. Bahkan teman-teman yang dulunya akrab, masing-masing menjadi musuh yang lainnya di hari kiamat. Mereka saling mencaci dan saling melemparkan tuduhan kepada yang lain. Terkecuali orang-orang yang bertakwa dan berhati bersih, sebagaimana yang difirman oleh Alloh Subhanahu wa Ta’ala, yang artinya: “ Teman-teman akrab pada hari itu sebagiannya menjadi musuh bagi sebagian yang lain kecuali orang-orang yang bertaqwa “ (QS: Az Zukhruf: 67 ).

 

Karena itulah Hatim memilih teman yang abadi, yang tidak akan pernah berlari meninggalkannya dan tidak pernah binasa, serta tidak pernah berbalik haluan menjadi musuhnya, yang ternyata adalah amal kebajikan. Itulah teman yang selalu memberikan manfaat kepada kita sesudah mati. Yang akan mengiringi kita diwaktu hisab, bahkan bisa menolong kita kala meniti Ash Shirath, untuk kemudian memberi ketetapan hati kita untuk menjawab pertanyan dihadapan Yang Maha Bijaksana.

 

Kalau kita yang pecundang ini mau juga berteman dengan kebajikan, pasti akan mendapatkan kebajikan itu sebagai teman yang berguna di dunia dan di akhirat. Teman yang menyucikan hati dari segala noda, menjauhkan dirinya dari segala keburukan dan kesedihan, bahwa memelihara dirinya dari godaan syetan. Ia akan merasa senang dan suka bisa melakukan kebajikan dan bisa menyebarkan rahmat Ilahi, mengulurkan tangannya untuk menolong orang-orang yang kesusahan. Kebajikan juga menjadi teman yang berguna bagi pelakunya saat meninggalkan dunia ini. Namanya akan selalu diingat oleh orang, akan terus abadi selamanya.

Seseorang akan memilki cerita setelah kematiannya, maka jadilah kisah yang baik bagi siapa saja yang mau merenungkannya. Sudahkan kita memilih siapa yang akan menjadi teman kita..?


sumber : Renungan N Kisah Inspiratif (FB)

Kamis, 16 September 2010

Aku hanya bertanya 3 kali, tp kau membentak ku 2 kali..

Seorang Ibu terduduk di kursi
rodanya suatu sore di tepi
danau, ditemani Anaknya yang
sudah mapan dan berkeluarga.
Si ibu bertanya " itu burung apa
yg berdiri disana ??"
"Bangau mama" anaknya
menjawab dengan sopan.
Tak lama kemudian si mama
bertanya lagi..
"Itu yang warna putih burung
apa?"
sdikit kesal anaknya menjawab "
ya bangau mama?..."
Kemudian ibunya kembali
bertanya
" Lantas itu burung apa ?"
Ibunya menunjuk burung
bangau tadi yg sedang terbang...
Dengan nada kesal si anak
menjawab "ya bangau mama.
kan sama saja!..emanknya mama
gak liat dia terbang!"
Air menetes dari sudut mata si
mama sambil berkata
pelan.."Dulu 35 tahun yang lalu
aku memangku mu dan
menjawab pertanyaan yg sama
untuk mu sebanyak 10
kali,..sedang saat ini aku hanya
bertanya 3 kali, tp kau
membentak ku 2 kali.."
Si anak terdiam...dan memeluk
mamanya.
Pernahkah kita memikirkan apa
yg telah diajarkan oleh seorang
mama kepada kita? Sayangilah
Mama/Ibu-mu dgn sungguh2
krn sorga berada di telapak kaki
Ibu.
Mohon ampunan jika km pernah
menyakiti hati Ibumu.
Dan teruskan kpd Org2 yg perlu
membaca renungan ini.

Senin, 13 September 2010

Mahalnya Neraka, Murahnya Surga









Neraka mahal, surga murah

 

Loket ke neraka penuh sesak…

Banyak manusia antri…

Rebut rebutan, cakar-cakaran…

takut gak kebagian kursi…

 

Tiket ke neraka mahal…

Harus merogoh kantong berjuta-juta…

Untuk dapat ikut berjalan kesana…

 

 

Maksiat itu mahal…

Judi itu mahal…

Zina itu mahal…

Korupsi itu mahal…

Dusta itu mahal…

Tetap orang-orang berbondong menuju neraka…

Jalan ke syurga sunyi…

Sepiii…

Jalannya lebar, mulus dan bersih…

 

Tiketnya murah, tak perlu keluar uang banyak…

Loketnya bersih, ada AC, pelayannya ramah…

 

Tapi mengapa amat sedikit yang antri di loket ini???

Puasa itu murah…

Sholat itu murah…

Sedekah itu murah…

Senyum itu murah…

Jujur itu murah…

 

Ternyata Nafsu telah memutar balik semua tatapan…

Yang buruk terlihat indah…

Yang baik terlihat sukar…

 

Ditempat ini aku baru sadar…

Bahwa jalan ke syurga sepi…

Jalan ke neraka ramai…

 

>>>ooo<<<

 

Semoga menjadi renungan kita bersama. Betapa sering terlupanya kita.  Selalu menuruti hawa nafsu, meninggalkan air kesejukan surga dan lebih tertarik pada panasnya neraka yang hanya membuat kita semakin haus…, naudzubillah.

 

wallahu a’lam bishawab,,

 

( http://yanrmhd.wordpress.com/)

Kamis, 09 September 2010

Taqaballahu Minna wa Minkum....

Taqaballahu Minna wa Minkum
Shiyamana wa shiyamakum
Qiyamana wa qiyamakum
Minal Aidin wal Faizin
Mohon Maaf Lahir dan Batin
Eid Mubarok

Minggu, 05 September 2010

Lovely Ramadhan : Kisah-kisah tak terlupakan seputar Ramadhan

Rating:★★★★★
Category:Books
Genre: Nonfiction
Author:Deni Ardiansyah, dkk
Hikmah yang terserak dikumpulkan kembali. Menyirami hati agar tak kering dan gersang lagi. Sejukkan lagi hati Anda dengan membaca buku berisi vitamin hati ini.

Dikoordinir oleh Dani 'Kang Momod' Ardiansyah, 60an penulis mengisahkan kenangan dan harapan tentang Ramadhan.

"Bolehkah aku meminta, Tuhan, agar Ramadhanku kali ini akan berbeda? Kuharap ya. Aku ingin kali ini lebih suci, lebih bersih, lebih bermakna, lebih dalam menghujam dada. Aliran darah yang lebih syahdu tentu akan lebih baik juga untuk jasadi. Jiwa pun akan lebih tenang. Jiwa sehat, tubuh kuat. Siapa yang tak suka? Apalagi bila Allah semakin cinta, semakin ridha padaku.
No more uncontrollable anger.
No more bad-tempered.
...
Sayang sekali, keterpautan dengan lingkungan yang saling mendukung perkembangan ruhiyah sempat terputus. Dan setan betul-betul lihai memanfaatkan kesempatan itu. Rimbunnya amal perlahan-lahan mengering di pucuk-pucuk rantingnya. Gugur. Satu demi satu. Daun demi daun, amalku rontok. Ranting demi ranting. Cabang-cabang kecil. Cabang-cabang yang agak kuat pun akhirnya patah.
Setan memang selalu mengajak mengikuti langkahnya secara perlahan. Pelan namun pasti, aku menjauh dari ridhaNya. Shalatku hanya sekedar menggugurkan kewajiban. Ramadhanku...ah! Puasaku tanpa makna. Al Qur’an kembali terabaikan. Suara-suara Rabbani sayup terdengar, namun hati lagi tak peduli.
Kembali gersang. Kering. Setan berpesta.
Sebaliknya, aku sunyi. Hati seperti mati."
(Wipe Out My Essence, Lin Wulynne, page 183-187)

Judul Buku: Lovely Ramadhan, Kisah-kisah Tak Terlupakan Seputar Ramadhan
Penulis: Dani Ardiansyah, dkk.
Penyunting: Indscript Creative
Layout: Indie-Publishing.com
Cover: Dani Ardiansyah
Cetakan: I
Penerbit: Indie Publishing
Halaman: 309
ISBN: 978-602-97031-3-9

INGIN MEMILIKI? Silakan SMS 0818 772 446

Sabtu, 04 September 2010

”Jadilah Rabbaniyyin dan janganlah menjadi Romadhoniyyin.”

Sering kita perhatikan sebagian orang hanya rajin ibadah saja di bulan Ramadhan, namun di bulan lainnya kita saksikan mereka malah kosong dari amalan. Ibadah seakan-akan jadi musiman saja. Tempat sujud hanya disentuh di saat bulan suci saja. Mukena pun barangkali baru dibersihkan ketika memasuki bulan Ramadhan karena baru dipakai ketika itu. Sayang sekali jika ibadah jadi seperti ini.

Seharusnya amal seorang mukmin barulah berakhir ketika ajal datang menjemput. Al Hasan Al Bashri rahimahullah mengatakan, ”Sesungguhnya Allah Ta’ala tidaklah menjadikan ajal (waktu akhir) untuk amalan seorang mukmin selain kematiannya.” Lalu Al Hasan membaca firman Allah,

وَاعْبُدْ رَبَّكَ حَتَّى يَأْتِيَكَ الْيَقِينُ

Dan sembahlah Rabbmu sampai datang kepadamu al yaqin (yakni ajal).” (QS. Al Hijr: 99).[1]

Ibnu ’Abbas, Mujahid dan mayoritas ulama mengatakan bahwa maksud ”al yaqin” dalam ayat tersebut adalah kematian. Kematian disebut al yaqin karena kematian itu sesuatu yang diyakini pasti terjadi.

Az Zujaaj mengatakan bahwa makna ayat ini adalah sembahlah Allah selamanya. Ulama lainnya mengatakan,  “Sembahlah Allah bukan pada waktu tertentu saja”. Jika memang maksudnya adalah demikian tentu orang yang melakukan ibadah sekali saja, maka ia sudah disebut orang yang taat. Namun Allah Ta’ala berfirman (yang artinya), “Sembahlah Allah sampai datang ajal”. Ini menunjukkan bahwa ibadah itu diperintahkan selamanya sepanjang hayat.[2]

Ibnu Katsir rahimahullah mengatakan, “Dari ayat ini menunjukkan bahwa ibadah seperti shalat dan semacamnya wajib dilakukan selamanya selama akalnya masih ada. Ia melakukannya sesuai dengan kondisi yang ia mampu.”[3]

Namun sebagian orang keliru dalam memahami surat Al Hijr ayat 99.

Mereka menyatakan bahwa jika seseorang sudah sampai tingkat yakin ma’rifah, maka ia tidaklah mendapatkan beban taklif (tidak dikenai kewajiban ibadah). Ini sungguh pemahaman keliru dan suatu kebodohan. Karena para nabi sendiri dan para sahabat, mereka adalah sebaik-baik orang yang paling mengenal Allah dan paling paham akan hak-hak-Nya serta mereka tahu bagaimanakah semestinya mengagungkan Allah. Mereka senantiasa menyembah dan beribadah pada Allah terus menerus hingga mereka wafat. Yakin dalam ayat ini maknanya adalah kematian. Sehingga maksudnya adalah sembahlah Allah sampai datang kematian.[4]

Oleh karena itu, kita akan lihat bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pun memerintahkan kita beribadah bukan hanya sesaat, bukan hanya musiman, bukan hanya di bulan Ramadhan. Dari ’Aisyah –radhiyallahu ’anha-, beliau mengatakan bahwa Rasulullah shallallahu ’alaihi wa sallam bersabda,

أَحَبُّ الأَعْمَالِ إِلَى اللَّهِ تَعَالَى أَدْوَمُهَا وَإِنْ قَلَّ

Amalan yang paling dicintai oleh Allah Ta’ala adalah amalan yang kontinu walaupun itu sedikit.” ’Aisyah pun ketika melakukan suatu amalan selalu berkeinginan keras untuk merutinkannya. [5]

Ibnu Rajab Al Hambali mengatakan, ”Yang dimaksud dengan hadits tersebut adalah agar kita bisa pertengahan dalam melakukan amalan dan berusaha melakukan suatu amalan sesuai dengan kemampuan. Karena amalan yang paling dicintai oleh Allah adalah amalan yang rutin dilakukan walaupun itu sedikit.”

Beliau pun menjelaskan, ”Amalan yang dilakukan oleh Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam adalah amalan yang terus menerus dilakukan (kontinu). Beliau pun melarang memutuskan amalan dan meninggalkannya begitu saja. Sebagaimana beliau pernah melarang melakukan hal ini pada sahabat ’Abdullah bin ’Umar.”[6] Yaitu Ibnu ’Umar dicela karena meninggalkan amalan shalat malam.

Al Hasan Al Bashri  mengatakan, ”Wahai kaum muslimin, rutinlah dalam beramal, rutinlah dalam beramal. Ingatlah! Allah tidaklah menjadikan akhir dari seseorang beramal selain kematiannya.”

Beliau rahimahullah juga mengatakan, ”Jika syaithon melihatmu kontinu dalam melakukan amalan ketaatan, dia pun akan menjauhimu. Namun jika syaithon melihatmu beramal kemudian engkau meninggalkannya setelah itu, malah melakukannya sesekali saja, maka syaithon pun akan semakin tamak untuk menggodamu.”[7]

Asy Syibliy pernah ditanya, ”Bulan manakah yang lebih utama, Rajab ataukah Sya’ban?” Beliau pun menjawab, ”Jadilah Rabbaniyyin dan janganlah menjadi Sya’baniyyin.” Maksudnya adalah jadilah hamba Rabbaniy yang rajin ibadah di setiap bulan sepanjang tahun dan bukan hanya di bulan Sya’ban saja. Kami (penulis) juga dapat mengatakan, ”Jadilah Rabbaniyyin dan janganlah menjadi Romadhoniyyin.”[8] Maksudnya, beribadahlah secara kontinu (ajeg) sepanjang tahun dan jangan hanya di bulan Ramadhan saja.

Semoga Allah memberi taufik.

"Ya Allah, mudahkanlah kami agar terus dapat beribadah kepadamu hingga maut menjemput."

sumber : Renungan dan kisah inspiratif (facebook)