Selasa, 30 November 2010

Ketika ORANG yang BERBUAT BAIK masuk NERAKA

Tidak cukup kita menjadi orang yang BAIK.

Karena tidak semua yang masuk NERAKA adalah orang yang TIDAK BAIK.

Ada juga, mereka adalah orang yang menganggap telah berbuat seBAIK-BAIKnya.

Tetapi sesungguhnya dia adalah orang yang PALING MERUGI perbuatannya.

Padahal mereka telah beramal SHOLEH yang banyak kepada orang lain.

 

Mereka itulah orang yang tidak mendapat HIKMAH dari Allah...

Menganggap telah berbuat seBAIK-BAIKnya.

Tetapi PALING MERUGI perbuatannya.

 

Kunci yang lain selain AMAL SHOLEH adalah BERIMAN,

Yaitu BEIMAN kepada AYAT-AYAT Allah dengan MENTAATINYA,

dan tidak MENYEKUTUKAN-Nya dengan sesuatupun.

 

 Allah subhanahu wa ta’ala menjelaskan HIKMAH ini :

 

"Sesungguhnya jika engkau berbuat SYIRIK, niscaya HAPUSlah amalmu, dan benar-benar engkau termasuk orang yang RUGI". (QS. Az-Zumar: 65).

 

Katakanlah (Muhammad): "Apakah akan Kami beritahukan kepadamu tentang orang-orang yang paling merugi perbuatannya?"

 

Yaitu orang-orang yang telah sia-sia perbuatannya dalam kehidupan dunia ini, sedangkan mereka menyangka bahwa mereka berbuat sebaik-baiknya.

 

Mereka itu orang-orang yang mengingkari ayat-ayat Tuhan mereka dan mengingkari  perjumpaan dengan Dia. Maka hapuslah amalan-amalan mereka, dan Kami tidak mengadakan suatu penilaian bagi (amalan) mereka pada hari kiamat.

 

Demikianlah balasan mereka itu neraka Jahannam, disebabkan kekafiran mereka dan disebabkan mereka menjadikan ayat-ayat-Ku dan rasul-rasul-Ku sebagai olok-olok.

 

Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan beramal sholeh, bagi mereka adalah surga Firdaus menjadi tempat tinggal, mereka kekal di dalamnya, mereka tidak ingin berpindah daripadanya.

 

Katakanlah (Muhammad): "Kalau sekiranya lautan menjadi tinta untuk (menulis) kalimat-kalimat Tuhanku, sungguh habislah lautan itu sebelum habis (ditulis) kalimat-kalimat Tuhanku, meskipun Kami datangkan tambahan sebanyak itu (pula).

 

Katakanlah (Muhammad): "Sesungguhnya aku ini hanya seorang manusia seperti kamu, yang diwahyukan kepadaku: "Bahwa sesungguhnya Tuhan kamu itu adalah Tuhan Yang Esa". Barangsiapa mengharap perjumpaan dengan Tuhannya maka hendaklah ia mengerjakan amal yang shaleh dan janganlah ia mempersekutukan seorangpun dalam beribadat kepada Tuhannya".

(QS Al Kahfi : 103-110)

 

” Dan tidaklah patut bagi laki-laki yang mu'min dan tidak (pula) bagi perempuan yang mu'min,

apabila Allah dan Rasul-Nya telah menetapkan suatu ketetapan,

akan ada bagi mereka pilihan (yang lain) tentang urusan mereka.

Dan barangsiapa mendurhakai Allah dan Rasul-Nya

maka sungguhlah dia telah sesat, sesat yang nyata.”

(QS Al Ahzab : 36)

 

Bahkan menurut Allah subhanahu wa ta’ala...

Do’a mereka tidak akan sampai kepada Allah.

Catatan amal mereka akan tertahan.

Karena PINTU LANGIT telah TERTUTUP untuk mereka.

Dan mereka MUSTAHIL akan masuk SURGA.

Sebagaimana MUSTAHILnya UNTA masuk ke dalam LOBANG JARUM.

 

”Sesungguhnya orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami

dan menyombongkan diri terhadapnya,

sekali-kali tidak akan dibukakan bagi mereka pintu-pintu langit

dan tidak (pula) mereka masuk surga,  

hingga unta masuk ke lobang jarum.

Demikianlah Kami memberi pembalasan

kepada orang-orang yang berbuat kejahatan.”

(QS Al A’raf : 40)

 

Sahabat Hikmah...

Telah banyak AYAT Allah yang kita dapatkan...

Telah banyak SABDA Rasul yang kita pelajari...

Apakah kita telah  MENGIMANI dengan MENGAMALKANNYA ?

Ataukah kita telah MENGINGKARI dengan MENCAMPAKKANNYA ?

Janganlah kita BERIMAN dengan AYAT yang satu...

Dan INGKAR dengan ayat yang lain.

 

Janganlah kita BERIMAN dengan AYAT tentang IMAN kepada Allah,

Tetapi INGKAR dengan AYAT tentang larangan SYIRIK kepada-Nya.

 

Janganlah kita BERIMAN dengan AYAT tentang SHOLAT,

Tetapi INGKAR dengan AYAT tentang ZAKAT.

 

Janganlah kita BERIMAN dengan AYAT tentang AKHLAQ,

Tetapi INGKAR dengan AYAT tentang JILBAB.

 

Janganlah kita BERIMAN dengan AYAT tentang HAJI,

Tetapi INGKAR dengan AYAT tentang JIHAD.

 

SEMUANYA datang dari Allah dan Rasul-Nya,

SEMUANYA kita harus MENERIMANYA.

 

Masuklah ke dalam ISLAM secara KAFFAH (KESELURUHAN),

Janganlah MENGIKUTI langkah-langkah SYAITHAN.

 

”Hai orang-orang yang beriman,

masuklah kamu ke dalam Islam secara keseluruhannya,

dan janganlah kamu turut langkah-langkah syaitan.

Sesungguhnya syaitan itu musuh yang nyata bagimu.

 

Tetapi jika kamu menyimpang (dari jalan Allah)

sesudah datang kepadamu bukti-bukti kebenaran,

maka ketahuilah, bahwasanya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.”

(QS Al Baqarah : 208-209)

 

Atau mereka adalah orang yang beriman kepada Allah,

dan beriman kepada sebagian Rasul dan tetapi ingkar kepada Rasul yang lain.

beriman kepada sebagian ayat Allah dan ingkar kepada ayat yang lain.

Dan mereka hendak membedakan antara mereka.

 

”Sesungguhnya orang-orang yang kafir kepada Allah dan rasu-rasul-Nya,

dan bermaksud memperbedakan antara (keimanan kepada) Allah dan rasul-rasul-Nya,

dengan mengatakan: "Kami beriman kepada yang sebahagian

dan kami kafir terhadap sebahagian (yang lain)",

serta bermaksud (dengan perkataan itu) mengambil jalan (tengah)

di antara yang demikian (iman atau kafir),

merekalah orang-orang yang kafir sebenar-benarnya.

Kami telah menyediakan untuk orang-orang yang kafir itu

siksaan yang menghinakan.”

(QS An Nisa:150-151)

 

Menurut sebagian besar mufassir seperti Ibnu Jarir al-Thabari, al-Qurthubi, Ibnu Katsir, Fakhruddin al-Razi, al-Syaukani, dll ayat ini turun berkenaan dengan kaum Yahudi dan Nasrani.

 

Kaum Yahudi meng-aku beriman kepada Nabi Musa dan Taurat,

namun mengingkari Nabi Isa dan Nabi Muhammad SAW.

Dan mereka telah menyekutukan Allah dengan 'Uzair.

 

Sedangkan kaum Nasrani mengaku beriman kepada Nabi Musa dan Nabi Isa,

namun mengingkari Nabi Muhammad SAW.

Dan mereka telah menyekutukan Allah dengan Nabi Isa (Yesus)

 

Berimanlah kepada Allah dan semua Rasul-Nya.

Karena kendati mengaku beriman kepada Allah SWT, tetapi beriman  dengan sebagian rasul-Nya,

mereka semua dinyatakan ayat ini sebagai orang-orang yang kafir sebenar-benarnya.

 

Wallahu a’lam bi showab


sumber : Grup di Fb : Kata-Kata Hikmah

Rabu, 24 November 2010

Siapa yang butuh Telpon Darurat!!!

Saudara-saudaraku yang kucintai, Semoga dirahmati Oleh Allah Subhanallahu Ta'alla, dalam Safaat Rosul di Akhir Zaman, Amin Ya Robbal Alamin. Ini ada tulisan (dari millis tetangga) untuk direnungkan, untuk ditelaah, bukan sekedar dipikirkan tapi diimplementasikan. Silahkan...

 

 
Bayangkan bila pada saat kita berdoa dan mendengar ini: "Terima kasih, Anda telah menghubungi Rumah Allah".

 
Pilihlah salah satu:

 
* Tekan 1 untuk 'meminta' * Tekan 2 untuk 'mengucap syukur'.* Tekan 3 untuk 'mengeluh'.* Tekan 4 untuk 'permintaan lainnya'."

 
Atau, bagaimana jika Malaikat memohon maaf seperti ini: "Saat ini semua malaikat sedang membantu pelanggan lain. Tetaplah menunggu. Panggilan Anda akan dijawab berdasarkan urutannya." Bisakah Anda bayangkan bila pada saat berdoa, Anda mendapat respons seperti ini:

 
"Jika Anda mau bicara dengan Malaikat Jibril, tekan 1.

 
Dengan Malaikat Mikail, tekan 2.

 
Dengan malaikat lainnya, tekan 3.

 
Jika Anda ingin mendengar sari tilawah saat Anda menunggu, tekan 4.

 
"Untuk jawaban pertanyaan tentang hakekat surga & neraka, silahkan tunggu sampai Anda tiba disini!!"

 
Atau bisa juga Anda mendengar ini : "Komputer kami menunjukkan bahwa Anda telah satu kali menelpon hari ini, Silakan mencoba kembali esok hari."

 
"Kantor ini ditutup pada akhir minggu. Silakan menelpon kembali hari Senin setelah pukul 9 pagi."

 
Alhamdulillah, Allah SWT mengasihi kita, Anda dapat menelponNya setiap saat!!!

 
Anda hanya perlu untuk memanggilnya kapan saja dan Dia mendengar Anda. Karena bila memanggil Allah, Anda tidak akan pernah mendapat nada sibuk.

 
Allah menerima setiap panggilan dan mengetahui siapa pemanggilnya secara pribadi.

 
Ketika Anda memanggil, gunakan nomor utama ini: 244342 : shalat Subuh 4 : shalat Zuhur 4 : shalat Ashar 3 : shalat Maghrib 4 : shalat Isya

 
Atau untuk lebih lengkapnya lebih banyak kemashlahatannya, gunakan nomor ini : 284434832 : shalat Subuh 8 : Shalat Dhuha 4 : shalat Zuhur 4 : shalat Ashar 3 : shalat Maghrib 4 : shalat Isya 8 : Shalat Lail ( tahajjut ) 3 : Shalat Witir

 
Info selengkapnya ada di Buku Telepon berjudul "Al Qur'anul Karim & Hadist Rasul"

 
Langsung kontak, tanpa Operator tanpa Perantara, tanpa biaya.

 
Nomor 24434 dan 28443483 ini memiliki jumlah saluran hunting yang tak terbatas dan seluruhnya buka 24 jam sehari

 
7 hari seminggu

 
365 hari setahun !!

 
Sebarkan informasi ini kepada orang-orang disekeliling kita.

 
Mana tahu mungkin mereka sedang membutuhkannya

 
7 Kalimah ALLAH

 
Sabda Rasulullah S.A.W : " Barang siapa hafal tujuh kalimat, ia terpandang mulia di sisi Allah dan Malaikat serta diampuni dosa-dosanya walau sebanyak buih laut "

 

 
1. Mengucap Bismillah pada tiap-tiap hendak melakukan sesuatu. 2. Mengucap Alhamdulillah pada tiap-tiap selesai melakukan sesuatu. 3. Mengucap Astaghfirullah jika lidah terselip perkataan yang tidak patut. 4. Mengucap Insya-Allah jika merencanakan berbuat sesuatu di hari esok. 5. Mengucap "La haula wala kuwwata illa billah" jika menghadapi sesuatu tak disukai dan tak diingini. 6. Mengucap "inna lillahi wa inna ilaihi rajiun" jika menghadapi dan menerima musibah. 7. Mengucap "La ilaha illa Allah Muhammad Rasulullah" sepanjang siang dan malam sehingga tak terpisah dari lidahnya .

 

 
Dari tafsir hanafi, mudah-mudahan ingat, walau lambat-lambat mudah-mudahan selalu, walau sambil lalu mudah-mudahan jadi boleh, karena sudah biasa.

 
Sekarang anda mempunyai 2 pilihan :

 
Amin....Wassalam...

 

Catatan dari : Muhammad Syukri Ali

Sabtu, 20 November 2010

Tukang Buah VS Tukang Sayur

SURAT TUKANG BUAH YG PATAH HATI:

'WAJAHMU MEMANG MANGGIS,
WATAKMU JUGA MELON-KOLIS,
TAPI HATIKU NANAS KARENA CEMBURU,
SIRSAK NAPASKU,
HATIKU ANGGUR LEBUR,
INI DELIMA DALAM HIDUPKU,
MEMANG INI JUGA SALAKKU,
JARANG APEL MALAM MINGGU,

YA TUHAN,
MOHON BELIMBING-MU,
KALO MEMANG PERPISANGAN INI YG TERBAIK UNTUKKU,
SEMANGKA KAU BAHAGIA DGN WANITA LAIN...
SAWONARA....'

DARI: DURIANTO

SURAT BALASAN DARI PACARNYA YANG TERNYATA TUKANG SAYUR:

'MEMBALAS KENTANG SURATMU ITU,
BROKOLI SUDAH KUBILANG,
JANGAN TIAP DATENG RAMBUTMU SELALU KUCAI,
JAGUNGMU GAK PERNAH DI CUKUR.
DISURUH DATENG MALAM MINGGU, EHH NONGOLNYA HARI LABU.
DITAMBAH KONDISI KEUANGANMU MAKIN HARI MAKIN PARE,
KALO MO NELPON AKU AJA MESTI KE WORTEL .

TERUS TERONG AJA,
CINTAKU PADAMU SUDAH LAMA TOMAT...
JANGAN KANGKUNG AKU LAGI,

CABEE DEEEHHHH!!!#:-s;).:)

(Kiriman dari teman)

Sabtu, 13 November 2010

Jawablah Pembisikmu.......


1.Jika dia membisikkan:"Anakmu akan mati" JAWABLAH: semua akan mati dan akupun akan mati".
2.Jika dia membisikkan: hartamu akan musnah" JAWABLAH: "tak apalah,pertanggunganku menjadi ringan".
3.Jika dia membisikkan: "orang-orang menzhalimi dirimu, sedangkan kamu tidak Zhalim" JAWABLAH:"siksa Allah akan menimpa orang-orang zhalim dan tidak mengenai orang-orang baik".(Aku serahkan semua kepada Allah swt).
4.Jika dia membisikkan:"betapa banyak kebaikanmu" JAWABLAH:"kejelekkanku jauh lebih banyak".(Astaghfirullah).
5.Jika dia membisikkan: "alangkah banyak shalatmu" JAWABLAH:"kelalaianku lebih banyak dari shalatku"(lalai = tidak mengingat bahwa Allah mengawasi dirinya).
6.Jika dia membisikkan:"betapa banyak kamu bersedekah kepada orang-orang" JAWABLAH: "apa yang aku terima dari Allah jauh lebih banyak dari yg aku sedekahkan".
7.Jika dia membisikkan: "betapa banyak orang yang menzhalimimu" JAWABLAH: "orang-orang yang aku zhalimi lebih banyak"(Astaghfirullah).
8.Jika dia membisikkan: "betapa banyak amalmu" JAWABLAH: "betapa sering aku bermaksiat".(A'Udzubillah).
9. Mengapa kamu tidak mencintai dunia ? "JAWABLAH:"aku tidak mencintainya karena telah banyak orang lain yang tertipu olehnya".(Dan mereka mendapat sengsara batin, mereka sebagian seperti dipenjara dan sebagian lagi wafat sudah dan berada di barzah...Aku akan kuatkan ekonomiku,tetapi aku tidak akan mencintai harta, karena harta hanyalah alat untuk hidupku tetapi aku bukan untuk harta...

Ya Allah,hamba mu ini mengharapkan sangat agar jiwa ini damai,selalu yakin akan berjumpa denganmu,jiwa yg ridho terhadap takdir dan hukum-Mu,serta jiwa yg selalu puas menerima pemberianmu dan mensyukurinya..Amiiiiiin Insya Allah..

copas dari temen UB

Jumat, 12 November 2010

Kemana perginya doamu?

Kemana perginya doa?

Jika berharap uang, yang datang utang
Jika pinta kemudahan, yang ada kesulitan
Jika doakan kesehatan, yang hampiri penyakit

Jangan kau tanya mengapa Tuhan tak kabulkan doa
Jangan kau paksa kapan Tuhan ijabahkan doa
Jangan kau heran mengapa Tuhan abaikan doa

Tapi tanyakan seperti apa tubuhmu bicara
tanyakan seperti apa hatimu berkata
Apa Subuhmu menjelang dhuha
Apa Dhuhurmu sisa waktu bisnismu
Apa Ashar-magribmu terlalu dekat
Apa Isyamu terkantuk karena mengantuk

Jangan salahkan Tuhan,
Jika kau kira bisa bebas berbuat dosa
lalu bisa putihkan dengan umroh tiap tahun

Jangan salahkan Tuhan,
Jika ayat suci dijadikan mantera dan jampi
Surat Yusuf agar anak ganteng
Surat Maryam agar anak cantik
Surat Rahman agar banyak rejeki
Entah surat apa agar mudah jodoh
Entah apa lagi agar lancar urusan

Dan jangan salahkan Tuhan,
Jika ayat-ayatNya menjadi isim dan jimat,
kantongi Quran mini kemanapun pergi,
stiker Ayat Kursi di jendela dan atas pintu
Jika titah Tuhan hanya beban
Jika urusan Tuhan hanya dagang
Jangan harapkan kecintaanNya akan datang

sumber : temanku Ummu B

Selasa, 09 November 2010

Subhanallah....Keutamaan-keutamaan Seputar Bulan Dzulhijjah....

Sesungguhnya termasuk sebagian karunia Allah dan anugerah-Nya adalah Dia menjadikan untuk hamba-hamba-Nya yang shalih waktu-waktu tertentu dimana hamba-hamba tersebut dapat memperbanyak amal shalihnya. Diantara waktu-waktu tertentu itu adalah sepuluh hari (pertama) bulan Dzulhijjah. Berkenaan dengan firman Allah Ta’ala:

Demi Fajar, dan malam yang sepuluh.” (QS. Al Hajr:1-2)

Mayoritas ulama berpendapat bahwa dalam ayat ini Allah Ta’ala telah bersumpah dengan “sepuluh hari” pertama dari bulan Dzulhijjah ini. Pendapat ini pula yang dipilih oleh Ibnu Jarir ath Thabari dan Ibnu Katsir rahimakumullah dalam kitab tafsir mereka.

Hari-hari sepuluh pertama bulan Dzulhijjah ini memiliki beberapa keutamaan dan keberkahan, dan penjelasannya sebagai berikut:

PERTAMA : beramal shalih pada sepuluh hari ini memiliki keutamaan yang lebih dibanding dengan hari-hari lainnya.

Imam Al Bukhari telah meriwayatkan hadits dari Ibnu Abbas radhiallahu anhuma dari Nabi Shalallahu ‘Alaihi Wassalam, bahwa beliau bersabda:

Tidaklah ada amal yang lebih utama daripada amal-amal yang dikerjakan pada sepuluh hari Dzulhijjah ini.” Lalu para sahabat bertanya, “Tidak juga Jihad?” Nabi Shalallahu ‘Alaihi Wassalam menjawab,”Tidak juga Jihad, kecuali seseorang yang keluar (untuk berjihad) sambil mempertaruhkan diri (jiwa) dan hartanya,lalu kembali tanpa membawa sesuatupun.” (HR. Bukhari).

Dari Said bin Jubair rahimahullah, dan dia yang meriwayatkan hadits Ibnu Abbas radhiallahu anhuma yang lalu, “Jika kamu masuk ke dalam sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah, maka bersungguh-sungguhlah sampai hampir saja ia tidak mampu menguasainya (melaksanakannya).” (HR. Ad Darimi, hadits hasan)

Ibnu Hajar berkata dalam kitabnya Fathul Baari: “Sebab yang jelas tentang keistimewaan sepuluh hari di bulan Dzulhijjah adalah karena pada hari tersebut merupakan waktu berkumpulnya ibadah-ibadah utama; yaitu shalat, shaum, shadaqah dan haji. Dan itu tidak ada di hari-hari selainnya.”

KEDUA : keutamaan yang lebih khusus pada hari kesembilan sebagai hari ‘Arafah.

Pada hari ini para jama’ah Haji melaksanakan wukuf di ‘Arafah, dan wukuf ini merupakan rukun utama dari ibadah Haji. Karenanya hari ini menjadi hari yang memiliki keitamaan yang agung dan keberkahan yang melimpah. Diantara keutamaannya, bahwa sesungguhnya Allah menggugurkan dosa-dosa (dosa kecil) selama dua tahun bagi orang yang berpuasa pada hari ‘Arafah.

Dari Abu Qatadah al Anshari radhiallahu anhu bahwa Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wassalam pernah ditanya tentang puasa pada hari ‘Arafah, maka beliau Shalallahu ‘Alaihi Wassalam bersabda, “(Puasa pada hari itu) mengugurkan dosa-dosa setahun yang lalu dan dosa-dosa setahun berikutnya.” (HR.Muslim)

Di sunnahkan pula untuk berpuasa ‘Arafah bagi mereka yang tidak ber Haji (yang berada di luar ‘Arafah). Sebagaimana petunjuk Nabi Shalallahu ‘Alaihi Wassalam, adalah beliau berbuka (tidak berpuasa) ketika berada di ‘Arafah pada hari ‘Arafah (sedang ber haji). (lihat shaih Bukhari kitab al Hajj dan shahih Muslim kitab ash Shiyaam)

Ibnul Qoyyim rahimahullah menjelaskan, “Berbukanya Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wassalam pada hari ‘Arafah itu mengandung beberapa hikmah, diantaranya memperkuat do’a di ‘Arafah, bahwa berbuka dai puasa yang wajib saja disaat perjalanan safar lebih utama , maka apa lagi dengan puasa yang hanya hukumnya sunnah…” Ibnul Qoyyim melanjutkan, “Guru kami, Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah rahimahullah mengambil jalan yang berbeda dengan orang lain, yaitu bahwa hari ‘Arafah merupakan hari raya bagi mereka yang sedang berwukuf di ‘Arafah dikarenakan pertemuan mereka disana, seperti pertemuan mereka di hari raya (yaumul ‘Ied), dan pertemuan ini hanya khusus bagi mereka yang berada di ‘Arafah saja, tidak bagi yang selain mereka…” (Zaadul Ma’aad)

Dan di antara keberkahan hari ‘Arafah berikutnya, pada hari itu banyak orang yang dibebaskan oleh Allah Ta’ala, dia mendekat ke langit dunia dan membangga-banggakan para jama’ah Haji di hadapan para Malaikat. Dari ‘Aisyah radhiallahu anha, ia berkata, Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wassalam bersabda:

Tidak ada hari yang Allah lebih banyak membebaskan hamba-Nya dari adzab neraka daripada hari ‘Arafah. Sesungguhnya Dia (pada hari itu) mendekat, kemudian menbangga-banggakan mereka (para jama’ah Haji) dihadapan para Malaikat.” Lalu Dia bertanya,”Apa yang diinginkan oleh para jama’ah Haji itu?” (HR. Muslim)

Dan dari Jabir bin ‘Abdillah radhiallahu anhu, dia berkata, “Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wassalam bersabda, “Pada hari ‘Arafah sesungguhnya Allah turun ke langit dunia, lalu membangga-banggakan mereka (para jama’ah Haji) di hadapan para Malaikat, maka Allah berfirman,’Perhatikan hamba-hamba-Ku, mereka datang kepada-Ku dalam keadaan kusut berdebu dan tersengat teriknya matahari, datang dari segala penjuru yang jauh. Aku bersaksi kepada kalian (para Malaikat) bahwa Aku telah mengampuni mereka.’” (HR.Ibnu Khuzaimah, Ibnu Hibban, al Laalikai, dan Imam al Baghawi, hadits shahih)

KETIGA : keutamaan hari ke sepuluh bulan Dzulhijjah, yaitu ‘Iedul Adh-ha yang disebut juga yaumul Nahr.

Dalil yang menunjukkan keutamaan dan keagungan hari ‘Iedul Adh-ha adalah hadits yang diriwayatkan oleh ‘Abdullah bin Qurth radhiallahu anhu, dari Nabi Shalallahu ‘Alaihi Wassalam bahwa beliau bersabda:

Hari teragung di sisi Allah adalah hari ‘Iedul Adh-ha (yaumul Nahr) kemudian sehari setelahnya…” (HR. Abu Dawud)

Dan hari yang agung ini dinamakan juga sebagai hari Haji Akbar. Sebagaimana Allah Ta’ala berfirman:

Dan (inilah) suatu pemakluman dari Allah dan Rasul-Nya kepada manusia pada hari haji akbar.” (QS. At Taubah:3)

Dan Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wassalam juga menyebut hari agung ini dengan sebutan yang sama. Karena sebagian besar amalan-amalan manasik Haji dilakukan pada hari ini, seperti menyembelih kurban, memotong rambut, melontar jumrah dan Thawaf mengelilingi Ka’bah. (Zaadul Ma’aad). Pada hari yang penuh berkah ini, kaum muslimin berkumpul untuk melaksanakan shalat ‘Ied dan mendengarkan khutbah hingga para wanita pun disyari’atkan agar keluar rumah untuk kepentingan ini. Sebagaimana dalam ash Shahihain, bahwa Ummu ‘Athiyyah Nusaibah binti al Harits berkata:

Kami para wanita diperintahkan untuk keluar pada hari ‘Ied hingga hingga kami mengeluarkan gadis dalam pingitan. Juga mengajak keluar wanita-wanita yang sedang haidh, berada di belakang orang-orang. Mereka bertakbir dengan takbirnya dan mereka berdo’a dengan do’anya. Mengharapkan keberkahan dan kesucian dari hari yang agung ini.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Al Hafidz Ibnu Hajar berkomentar tentang maksud dari kehadiran para wanita tersebut di hari agung ini, sehingga para wanita berhalangan tidak luput dari perintah keluar untuk menghadirinya: “Maksud dari kehadiran mereka adalah menampakkan syi’ar Islam dengan memaksimalkan berkumpulnya kaum muslimin agar barakah hari yang mulia ini dapat meliputi mereka semua.” (Fathul Baari)

Pada hari ini dan setelahnya, yaitu pada hari-hari tasyriq, kaum muslimin bertaqarrub kepada Allah Ta’ala melalui penyembelihan hewan kurban. Dan menyembelih hewan kurban merupakan sebuah syi’ar yang agung dari syi’ar Islam.

Namun apakah sepuluh hari Dzulhijjah ini lebih mulia dari sepuluh hari terakhir dari bulan Ramadhan? Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah rahimahullah menjawab persoalan ini dg jawaban yg tuntas, dimana beliau menyatakan, “Sepuluh hari Dzulhijjah lebih utama daripada sepuluh hari terakhir di bulan Ramadhan. Dan sepuluh malam terakhir dari bulan Ramadhan lebih utama dari sepuluh malam bulan Dzulhijjah.” (Majmu Fatawa Ibnu Taimiyyah)

Muridnya Ibnul Qoyyim rahimahullah juga menyatakan,” Ini menunjukkan bahwa sepuluh malan terakhir dari bulan Ramadhan menjadi lebih utama karena adanya laitatul Qadr, dan lailatul Qadr ini merupakan bagian dari waktu-waktu malamnya. sedangkan sepuluh hari Dzulhijjah mejadi lebih utama karena hari-harinya (siangnya), karena didalamnya terdapat yaumun Nahr (hari berkurban), hari ‘Arafah dan hari Tarwiyah (hari ke delapan Dzulhijjah). (Zadul Maa’ad)

MACAM-MACAM AMALAN YANG DISYARI’ATKAN

1. Shalat

Disunnahkan untuk bersegera dalam melaksanakan hal-hal yang wajib dan memperbanyak amalan-amalan sunnah, karena itu adalah sebaik-baik cara untuk mendekatkan diri kepada Allah. Telah diriwayatkan dari Tsauban radhiallahu anhu, ia berkata, ‘Saya mendengar Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wassalam bersabda:

Hendaklah kamu memperbanyak sujud untuk Allah. Karenaa kamu tidak bersujud kepada Allah sebanyak satu kali sujud kecuali Allah akan mengangkatmu satu derajat dan Allah akan menghapuskan darimu satu kesalahan.” (HR. Muslim)

Ketetapan ini berlaku umum, untuk segala waktu.

2. Melaksanakan Haji dan ‘Umrah

Amal ini adalah amal yang paling utama, berdasarkan berbagai hadits shahih yang menunjukkan keutamaannya, salah satunya adalah sabda Nabi Muhammad Shalallahu ‘Alaihi Wassalam:

Dari umrah ke umrah adalah tebusan (dosa-dosa yg dikerjakan) di antara keduanya, dan haji yang mabrur balasannya tiada lain adalah surga.” (HR. Muslim)

3. Berpuasa Pada Hari-Hari Tersebut, Terutama Pada Hari ‘Arafah

Tidak disangsikan lagi bahwa puasa adalah jenis amalan yg paling utama dan yg dipilih Allah untuk diri-Nya. Disebutkan dalam hadits qudsi, artinya:

Puasa itu adalah untuk-Ku, dan Akulah yang akan membalasnya. Sungguh dia telah meninggalkan syahwat, makanan dan minumannya semata-mata karena Aku.”

Diriwayatkan dai Abu Said Al Khudri radhiallahu anhu, Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wassalam bersabda:

Tidaklah seorang hamba berpuasa sehari di jalan Allah melainkan Allah pasti menjauhkan dirinya dengan puasanya itu dari api neraka selama tujuh puluh tahun.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Diriwayatkan dari Abu Qatadah radhiallahu anhu bahwa Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wassalam bersabda:

Berpuasa pada hari ‘Arafah melebur dosa-dosa setahun sebelum dan sesudahnya.” (HR. Muslim)

Dari Hinaidah bin Khalid radhiallahu anhu, dari istrinya dari sebagian istri-istri Rasululllah Shalallahu ‘Alaihi Wassalam, dia berkata:

Adalah Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wassalam berpuasa pada tanggal sembilan Dzulhijjah, sepuluh Muharram dan tiga hari setiap bulan.” (HR. Ahmad, Abu Daud dan Nasa’i)

Imam Nawawi berkata tentang puasa sepuluh hari bulan Dzulhijjah: “Sangat di sunnahkan.”

4. Takbir, Tahlil dan Tahmid Serta Dzikir

Sebagaimana firman Allah Ta’ala:

pic3.jpg

“…dan agar mereka menyebutkan nama Allah pada hari-hari yang telah ditentukan…” (QS. Al Hajj:28)

Para ahli tafsir menafsiri bahwa yang dimaksud dengan “hari-hari yang telah ditentukan” adalah sepuluh hari dari bulan Dzulhijjah. Oleh karena itu, para ulama menganjurkan untuk memperbanyak dzikir pada hari-hari tersebut, berdasarkan hadits dari Ibnu Umar radhiallahu anhuma yang artinya, maka perbanyaklah pada hari-hari itu tahlil, takbir, dan tahmid.”(HR. Ahmad)

Imam Bukhari rahimahullah berkata:” Ibnu Umar dan Abu Hurairah radhiallahu anhum keluar ke pasar pada hari-hari sepuluh (sepuluh hari pertama) dalam bulan Dzulhijjah seraya mengumandangkan takbir lalu orang-orang pun mengikuti takbir keduanya.”

Dia juga berkata,” Umar bertakbir dikubahnya sampai orang-orang masjid mendengarnya, maka mereka bertakbir dan bertakbir pula orang-orang yang ada di pasar-pasar sampai gemuruh takbir itu menguasai pendengaranku.”

Ibnu ‘Umar bertakbir di Mina pada hari-hari itu, bertakbir juga setelah melakukan shalat, saat berada di atas ranjangnya, di perkemahannya, di majelisnya, dan diwaktu berjalan di jalan-jalan sepanjang hari-hari itu. Disunnahkan pula untuk bertakbir dengan suara yang keras berdasarkan perbuatan Umar, anak lelakinya dan Abu Hurairah.

Bentuk Takbir

Telah diriwayatkan tentang bentuk-bentuk takbir yang diriwayatkan oleh para sahabat dan tabi’in diantaranya:

a. Allaahu akbar, Allaahu akbar, Allaahu akbar kabiraa

b. Allaahu akbar, Allaahu akbar, laa ilaaha illallaahu wallaahu akbar, Allaahu akbar wa lillaahil hamdu.

c. Allaahu akbar, Allaahu akbar, Allaahu akbar, laa ilaaha illallaahu wallaahu akbar, Allaahu akbar, Allaahu akbar, wa lillaahil hamdu.

Tidak boleh mengumandangkan takbir bersama-sama, yaitu dengan berkumpul pada suatu majelis dan mengucapkannya dengan satu suara. Hal ini tidak pernah dilakukan oleh para salaf. Menurut sunnah adalah masing-masing orang bertakbir sendiri-sendiri. Hal tersebut berlaku pada semua dzikir dan berdo’a, kecuali jika ia tidak mengerti sehingga ia harus belajar dengan mengikuti orang lain.

5. Taubat Serta Meninggalkan Segala Maksiat dan Dosa, Sehingga Akan Mendapatkan Ampunan dan Rahmat Allah Ta’ala.

Maksiat adalah penyebab terjauhkan dan terusirnya hamba Allah Ta’ala dan ketaatan adalah penyebab dekat dan cinta kasih Allah Ta’ala kepadanya. disebutkan dalam hadits dari Abu Hurairah radhiallahu anhu bahwa Nabi Shalallahu ‘Alaihi Wassalam bersabda:

Sesungguhnya Allah itu cemburu, dan kecemburuan Allah itu manakal seorang hamba melakukan apa yang diharamkan Allah terhadapnya.” (HR. Bukhari dan Muslim)

6. Banyak Beramal Shalih

Memperbanyak amalan-amalan shalih berupa ibadah sunnah seperti: shalat, sedekah, jihad, membaca Al Qur’an, amar ma’ruf nahi munkar dan lain sebagainya. Sebab amalan-amalan tersebut pada hari itu dilipatgandakan pahalanya. Amalan yang tidak utama bila dilakukan pada hari itu akan menjadi lebih utama dan dicintai Allah daripada amal ibadah pada hari lainnya meskipun merupakan amal ibadah utama. Sekalipun jihad yang merupakan amal ibadah yang utama, kecuali jihadnya orang yang tidak kembali dengan harta dan jiwanya.

7. Berkurban Pada Hari Raya Qurban dan Hari-Hari Tasyriq

Hal ini adalah sunnah Nabi Ibrahim ‘Alaihis Salam yakni ketika Allah menebus putranya dengan sembelihan yang agung dan juga sunnah Nabi Muhammad Shalallahu ‘Alaihi Wassalam. Tentang keutamaan hari raya kurban , telah di jelaskan diatas dalam pasal ketiga (keutamaan yaumul Nahr) keutamaan sepuluh hari bulan Dzulhijjah.

8. Melaksanakan Shalat Idul Adh-ha dan Mendengarkan Khutbahnya.

Setiap muslim hendaknya memahami hikmah disyari’atkannya hari raya ini. Hari ini adalah hari bersyukur dan beramal kebajikan. Maka janganlah dijadikan sebagai hari keangkuhan dan kesombongan; janganlah dijadikan kesempatan bermaksiat dan bergelimang dalam kemungkaran seperti: nyanyi-nyanyian, main judi, mabuk-mabukkan dan sejenisnya. Dimana hal tersebut akan menyebabkan terhapusnya amal kebajikan yang dilakukannya selama sepuluh hari. Tentang keutamaan hari ini , telah dijelaskan sebagiannya diatas.

Selain hal-hal yang telah disebutkan diatas, hendaknya setiap muslim dan muslimah mengisi hari-hari ini dengan melakukan ketaatan, dzikir dan syukur kepada Allah, melaksanakan segala kewajiban dan menjauhi segala larangan; memanfaatkan kesempatan ini dan berusaha memperoleh kemurahan Allah agar mendapat ridha-Nya.

KEUTAMAAN HARI-HARI TASYRIQ

Hari Tasyriq adalah tiga hari (tgl 11,12,13 dzulhijjah) setelah yaumun Nahr, dinamakan hari tasyriq karena pada hari itu orang-orang mengeringkan atau mendendengkan dan menyebarkan daging kurban. (Syarhun Nawawi li Shaihi Muslim).

Allah Ta’ala berfirman:

pic4.jpg

Dan berdzikirlah (dengan menyebut) Allah dalam beberapa hari yang berbilang.” (QS. Al Baqarah :203)

Berkata Ibnu Abbas radhiallahu anhuma: “’dalam beberapa hari yang berbilang’ adalah hari-hari tasyriq.”

Dalam Shahih Muslim dari hadits Nabisyah al Hadzali radhiallahu anhu, ia berkata, Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wassalam bersabda, “Hari-hari tasyriq adalah hari-hari makan dan minum.” Dan dalam suatu riwayat dengan tambahan: “Dzikir kepada Allah.” (HR. Muslim)

Dan terdapat pula di dalam as Sunnan dari ‘Uqbah bin Amir radhiallahu anhu bahwa dia berkata, Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wassalam bersabda:

Hari ‘Arafah, hari raya kurban dan hari-hari tasyriq merupakan hari raya kita pemeluk Islam, dan dia merupakan hari-hari makan dan minum.” (HR. Abu Dawud)

Ibnu Rajab rahimahullah menyatakan,” Dalam sabda Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wassalam bahwa hari-hari tersebut merupakan ‘hari-hari makan dan minum serta dzikir kepada Allah’, sebagai sebuah isyarat bahwa makan dan minum pada hari-hari raya tersebut merupakan mekanisme yang membantu untuk meningkatkan dzikir kepada Allah dan ketaatan kepada-Nya. Sebagai bagian dari kesempurnaan mensyukuti nikmat Allah, yaitu menjadikan hari-hari makan dan minum sebagai alat yang menolongnya untuk berbuat ta’at kepada-Nya…”(Latha iful Ma’aarif, Ibnu Rajab)

Pada hari-hari ini disyari’atkan untuk bertakbir sebagaimana dilakukan oleh para Sahabat radhiallahu anhum dan generasi Salaf yang datang setelah masa mereka (para Sahabat). Takbir ini juga merupakan salah satu bentuk dari berbagai dzikir kepada Allah. Adapun waktu bertakbir, para ulama memiliki beberapa pendapat. Dan pendapat yang paling shahih dan masyhur bahwa takbir dimulai dari pagi hari ‘Arafah sampai akhir hari Tasyriq. (Tafsir Ibnu Katsir dan Fathul Baari).

Dalil-dalil yang mengidentifikasikan kemuliaan hari-hari tasyriq ini adalah jatuhnya masa pelaksanaan beberapa amalan manasik Haji pada hari-hari tasyriq tersebut, seperti hari (mabit) di Mina, hari-hari melontar jumrah, hari-hari menyembelih hewan kurban dan lain sebagainya. Dan di antara hari-hari tasyriq sendiri, maka hari yang paling utama pada periode tersebut adalah hari pertamanya, sebagaimana dalam hadits berikut:

Hari teragung di sisi Allah adalah hari ‘Iedul Adh-ha (yaumun Nahr) kemudian sehari setelahnya (yaumul qarri)…” (HR. Abu Dawud)

Dinamakan yaumul qarri karena pada hari itu mereka berada di Mina dan berdiam diri disana.

Maraji:

Kitab At Tabarruk Anwaa’uhu wa Ahkaamuhu (edisi terjemahan, Amalan dan Waktu yg Diberkahi), penulis dr. Nashir bin ‘Abdirrahman bin Muhammad al Juda’i.

Kitab Ibadah Kurban Keutamaan dan Koreksi atas Berbagai Kesalahannya, penulis Syaikh Abdullah bin Abdurrahman Al jibrin, Syaikh Muhammad bin Shalih Al Utsaimin, Syaikh Muhammad bin Rasyid bin Abdullah al Ghufaili.

Kitab Keutamaan Sepuluh Hari Pertama Bulan Dzulhijjah, Hukum Qurban, Syari’at Aqiqah dan Fiqh Dua Hari Raya, penulis Ustadz Abdullah Shalih Al Hadrami (materi kajian majelis taklim dan dakwah Husnul Khatimah, Malang)

http://abuzubair.wordpress.com/2007/07/30/keutamaan-sepuluh-hari-pertama-bulan-dzulhijjah/

Selasa, 02 November 2010

Memang benar...Hidup itu ternyata sebuah PILIHAN......

Aku pernah berfikir, bahwa setiap manusia pasti ingin memiliki seorang kekasih. Kekasih yang akan terus bersamanya, sehidup semati, dalam suka maupun duka tak akan terpisahkan. Sekarang, aku memilih amal sholeh sebagai kekasihku. Karena ternyata hanya amal sholeh-lah yang akan terus menemaniku, bersamaku, bahkan menemaniku dalam kuburku, kemudian amal sholehku pula lah yang menemaniku menghadap Allah.

 

Aku pernah berfikir, setiap manusia pastilah punya goresan masalah dengan manusia lain, sehingga wajar jika manusia memiliki musuh masing-masing. Kini aku memilih menjadikan setan sebagai musuh utamaku, sehingga aku lebih memilih melepaskan kebencian, dendam, rasa sakit hati, dan permusuhanku dengan manusia lain.

 

Aku pernah selalu kagum pada manusia yang cerdas, dan manusia yang berhasil dalam karir, atau kehidupan duniawinya. Sekarang aku mengganti kriteria kekagumanku ketika aku menyadari bahwa manusia hebat dimata Allah, adalah hanya manusia yg bertaqwa. Manusia yg sanggup taat kpd aturan main Allah dlm menjalankan hidup n kehidupannya.

 

Dulu aku akan marah dan merasa harga diriku dijatuhkan, ketika orang lain berlaku zhalim padaku, menggunjingkan aku, menyakiti aku dengan kalimat-kalimat sindiran yg disengaja untuk menyakitiku. Sekarang aku memilih utk bersyukur dan berterima kasih, ketika meyakini bahwa akan ada transfer pahala dr mereka untukku jika aku mampu bersabar... Dan aku memilih tidak lagi harus khawatir, karena harga diri manusia hanyalah akan jatuh dimataNya, ketika dia rela menggadaikan dirinya untuk mengikuti hasutan setan.

 

Dulu aku yakin, dgn hanya khatam Al Qur'an berkali-kali maka jiwaku akan tercerahkan. Kini aku memilih untuk mengerti dan memaknai artinya dengan menggunakan akalku, dengan mengaktifkan qolbuku dan mengamalkannya dalam keseharianku, maka pencerahan itu baru bisa aku dapatkan.

 

Ketika aku harus memilih...bantu aku Yaa Rabb, utk selalu memilih yg benar dimataMu...


sumber Renungan N Kisah Inspiratif (fb)