Selasa, 31 Agustus 2010

Bagaimana Menghidupkan 10 Malam Terakhir Ramadhan ?

Keutamaannya sangat besar, karena malam ini menyaksikan turunnya Al Quran Al Karim yang membimbing orang-orang yang berpegang dengannya ke jalan kemuliaan dan mengangkatnya ke derajat yang mulia dan abadi. Ummat Islam yang mengikuti sunnah Rasulnya tidak memasang tanda-tanda tertentu dan tidak pula menancapkan anak-anak panah untuk memperingati malam ini (malam Lailatul Qodar/Nuzul Qur’an, red), akan tetapi mereka bangun di malam harinya dengan penuh iman dan mengharap pahala dari Allah.

Inilah wahai saudaraku muslim, ayat-ayat Qur’aniyah dan hadits-hadits Nabawiyyah yang shahih yang menjelaskan tentang malam tersebut.

1. Keutamaan Malam Lailatul Qadar

 

Cukuplah untuk mengetahui tingginya kedudukan Lailatul Qadar dengan mengetahui bahwasanya malam itu lebih baik dari seribu bulan, Allah berfirman (yang artinya),

 

[1] Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al Qur’an) pada malam kemuliaan. [2] Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu? [3] Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan. [4] Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan. [5] Malam itu (penuh) kesejahteraan sampai terbit fajar. [QS Al Qadar: 1 - 5]

 

Dan pada malam itu dijelaskan segala urusan nan penuh hikmah,

[3]Sesungguhnya Kami menurunkannya pada suatu malam yang diberkahi dan sesungguhnya Kami-lah yang memberi peringatan. [4] Pada malam itu dijelaskan segala urusan yang penuh hikmah, [5] (yaitu) urusan yang besar dari sisi Kami. Sesungguhnya Kami adalah Yang mengutus rasul-rasul, [6] sebagai rahmat dari Tuhanmu. Sesungguhnya Dialah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. [QS Ad Dukhoon: 3 - 6]

2. Waktunya

 

Diriwayatkan dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bahwa malam tersebut terjadi pada malam tanggal 21, 23, 25, 27, 29 dan akhir malam bulan Ramadhan. (Pendapat-pendapat yang ada dalam masalah ini berbeda-beda, Imam Al Iraqi telah mengarang satu risalah khusus diberi judul Syarh Shadr bidzkri Lailatul Qadar, membawakan perkatan para ulama dalam masalah ini, lihatlah).

 

Imam Syafi’i berkata, “Menurut pemahamanku, wallahu a’lam, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab sesuai yang ditanyakan, ketika ditanyakan kepada beliau, “Apakah kami mencarinya di malam hari?”, beliau menjawab, “Carilah di malam tersebut.”. (Sebagaimana dinukil al Baghawi dalam Syarhus Sunnah 6/388).

 

Pendapat yang paling kuat, terjadinya malam Lailatul Qadr itu pada malam terakhir bulan Ramadhan, berdasarkan hadits ‘Aisyah radiyallahu ‘anha, dia berkata: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam beri’tikaf di sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan dan beliau bersabda, (yang artinya) “Carilah malam Lailatur Qadar di (malam ganjil) pada sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan.” (HR Bukhari 4/255 dan Muslim 1169)

 

Jika seseorang merasa lemah atau tidak mampu, janganlah sampai terluput dari tujuh hari terakhir, karena riwayat Ibnu Umar (dia berkata): Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda (yang artinya), “Carilah di sepuluh hari terakhir, jika tidak mampu maka jangan sampai terluput tujuh hari sisanya.” (HR Bukhari 4/221 dan Muslim 1165).

 

Ini menafsirkan sabdanya (yang artinya), “Aku melihat mimpi kalian telah terjadi, maka barangsiapa ingin mencarinya, carilah pada tujuh hari yang terakhir.” (Lihat maraji’ diatas).

 

Telah diketahui dalam sunnah, pemberitahuan ini ada karena perdebatan para sahabat. Dari Ubadah bin Shamit radhiyallahu ‘anhu, ia berkata Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam keluar pada malam Lailatul Qadar, ada dua orang sahabat berdebat, beliau bersabda, “Aku keluar untuk mengkhabarkan kepada kalian tentang malam Laitul Qadar, tetapi fulan dan fulan (dua orang) berdebat hingga diangkat tidak bisa lagi diketahui kapan lailatul qadar terjadi), semoga ini lebih baik bagi kalian, maka carilah pada malam 29, 27, 25 (dan dalam riwayat lain: tujuh, sembilan, lima).” (HR Bukhari 4/232).

Telah banyak hadits yang mengisyaratkan bahwa malam Lailatul Qadar itu pada sepuluh hari terakhir, yang lainnya menegaskan di malam ganjil sepuluh hari terakhir. Hadits yang pertama sifatnya umum, sedang hadits kedua adalah khusus, maka riwayat yang khusus lebih diutamakan daripada yang umum, dan telah banyak hadits yang lebih menerangkan bahwa malam Lailatul Qadar itu ada pada tujuh hari terakhir bulan Ramadhan, tetapi ini dibatasi kalau tidak mampu dan lemah, tidak ada masalah. Maka dengan ini, cocoklah hadits-hadits tersebut, tidak saling bertentangan, bahkan bersatu tidak terpisahkan.

Kesimpulannya, jika seseorang muslim mencari malam Lailatul Qadar, carilah pada malam ganjil sepuluh hari terakhir, 21, 23, 25, 27 dan 29. Kalau lemah dan tidak mampu mencari ppada sepuluh hari terakhir, maka carilah pada malam ganjil tujuh hari terakhir yaitu 25, 27 dan 29. Wallahu a’lam.

Paling benarnya pendapat lailatul qadr adalah pada tanggal ganjil 10 hari terakhir pada bulan Ramadhan, yang menunjukkan hal ini adalah hadits Aisyah, ia berkata: Adalah Rasulullah beri’tikaf pada 10 terakhir pada bulan Ramadhan dan berkata, “Selidikilah malam lailatul qadr pada tanggal ganjil 10 terakhir bulan Ramadhan.”

3. Bagaimana Mencari Malam Lailatul Qadar

 

Sesungguhnya malam yang diberkahi ini, barangsiapa yang diharamkan untuk mendapatkannya, maka sungguh telah diharamkan seluruh kebaikan (baginya). Dan tidaklah diharamkan kebaikan itu, melainkan (bagi) orang yang diharamkan (untuk mendapatkannya). Oleh karena itu, dianjurkan bagi muslimin (agar) bersemangat dalam berbuat ketaatan kepada Allah untuk menghidupkan malam Lailatul Qadar dengan penuh keimanan dan mengharapkan pahalaNya yang besar, jika (telah) berbuat demikian (maka) akan diampuni Allah dosa-dosanya yang telah lalu. (HR Bukhari 4/217 dan Muslim 759).

 

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda (yang artinya), “Barangsiapa berdiri (shalat) pada malam Lailatul Qadar dengan penuh keimanan dan mengharap pahala dari Allah, maka diampuni dosa-dosanya yang telah lalu.” (HR Bukhari 4/217 dan Muslim 759)

 

Disunnahkan untuk memperbanyak do’a pada malam tersebut. Telah diriwayatkan dari sayyidah ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha, (dia) berkata, “Aku bertanya, Ya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, apa pendapatmu jika aku tahu kapan malam Lailatul Qadar (terjadi), apa yang harus aku ucapkan?” Beliau menjawab, “Allahumma innaka ‘afuwwun tuhibbul ‘afwa fa’fu ‘annii. Ya Allah, Engkau Maha Pengampun dan mencintai orang yang meminta ampunan, maka ampunilah aku.” (HR Tirmidzi (3760), Ibnu Majah (3850), dari Aisyah, sanadnya shahih. Lihat syarahnya Bughyatul Insan fi Wadhaifi Ramadhan, halaman 55-57, karya ibnu Rajab al Hanbali).

 

Saudaraku -semoga Allah memberkahimu dan memberi taufiq kepadamu untuk mentaatiNya - engkau telah mengetahui bagaimana keadaan malam Lailatul Qadar (dan keutamaannya) maka bangunlah (untuk menegakkan sholat) pada sepuluh malam hari terakhir, menghidupkannya dengan ibadah dan menjauhi wanita, perintahkan kepada istrimu dan keluargamu untuk itu dan perbanyaklah amalan ketaatan.

Dari Aisyah radhiyallahu ‘anha, “Adalah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam apabila masuk pada sepuluh hari (terakhir bulan Ramadhan), beliau mengencangkan kainnya (menjauhi wanita yaitu istri-istrinya karena ibadah, menyingsingkan badan untuk mencari Lailatul Qadar), menghidupkan malamnya dan membangunkan keluarganya.” (HR Bukhari 4/233 dan Muslim 1174).

Juga dari ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha, (dia berkata), “Adalah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersungguh-sungguh (beribadah apabila telah masuk) malam kesepuluh (terakhir), yang tidak pernah beliau lakukan pada malam-malam lainnya.” (HR Muslim 1174).

4. Tanda-tandanya

 

Ketahuilah hamba yang taat -mudah-mudahan Allah menguatkanmu dengan ruh dariNya dan membantu dengan pertolonganNya- sesungguhnya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menggambarkan paginya malam Lailatul Qadar agar seorang muslim mengetahuinya.

Dari Ubay radhiyallahu ‘anhu, ia berkata: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda (yang artinya), “Pagi hari malam Lailatul Qadar, matahari terbit tanpa sinar menyilaukan, seperti bejana hingga meninggi.” (HR Muslim 762).

Dari Abu Hurairah, ia berkata: Kami menyebutkan malam Lailatul Qadar di sisi Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam beliau bersabda (yang artinya), “Siapa di antara kalian yang ingat ketika terbit bulan, seperti syiqi jafnah.” (HR Muslim 1170. Perkataannya “Syiqi Jafnah”, syiq artinya setengah, jafnah artinya bejana. Al Qadli ‘Iyadh berkata, “Dalam hadits ini ada isyarat bahwa malam Lailatul Qadar hanya terjadi di akhir bulan, karena bulan tidak akan seperti demikian ketika terbit kecuali di akhir-akhir bulan.”)

Dan dari Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhu, ia berkata: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda (yang artinya), “(Malam) Lailatul Qadar adalah malam yang indah, cerah, tidak panas dan tidak juga dingin, (dan) keesokan harinya cahaya sinar mataharinya melemah kemerah-merahan.” (HR Thayalisi (349), Ibnu Khuzaimah (3/231), Bazzar (1/486), sanadnya hasan).

sumber: http://blackcharlotte.multiply.com


Kamis, 26 Agustus 2010

Bukankah kalian juga yang lebih sering melupakan kami yang kelaparan?

Bocah itu menjadi pembicaraan di sebuah kampung. Sudah tiga hari ini ia mondar-mandir keliling kampung. Ia menggoda anak-anak sebayanya, menggoda remaja diatasnya, dan bahkan orang-orang tua. Hal ini bagi orang kampung sungguh menyebalkan.yah, bagaimana tidak menyebalkan, anak itu menggoda dengan berjalan kesana-kemari sambil tangan kanannya membawa roti isi daging yang tampak cokelat menyala. Sementara tangan kirinya memegang es kelapa, lengkap dengan tetesan air dan butiran-butiran es yang melekat di plastiknya.

Pandangan tersebut menjadi biasa bila orang-orang kampung melihatnya bukan pada bulan puasa. Tapi ini justru terjadi ditengah hari pada bulan puasa. Bulan ketika dimana orang banyak menahan lapar dan haus. Es kelapa dan roti isi daging tentu saja menggoda orang yang melihatnya. Pemandangan itu semakin tidak biasa, karena kebetulan selama tiga hari semenjak bocah itu ada, matahari di kampung itu lebih terik dari biasanya.

Luqman mendapat laporan dari orang-orang kampung mengenai bocah itu. Mereka tidak berani melarang bocah kecil itu menyodor-nyodorkan dan memperagakan bagaimana dengan nikmatnya ia mencicipi es kelapa dan roti daging tersebut. Pernah ada yang melarangnya. Tapi orang itu kemudian dibuat mundur ketakutan sekaligus keheranan. Setiap dilarang bocah itu akan mendengus dan matanya akan memberikan kilatan yang menyeramkan. Membuat mundur semua orang yang akan melarangnya.

Luqman memutuskan akan menunggu kehadiran bocah itu. Kata orang kampung, belakangan ini, setiap ba’da zuhur, anak itu akan muncul secara misterius. Bocah itu akan muncul dengan pakaian lusuh yang sama dengan hari-hari kemarin, dan akan muncul bersama es kelapa dan roti isi yang sama juga.

Tidak lama Luqman menunggu, bocah itu dating lagi. Benar, ia menari-nari dengan menyeruput es kelapa itu. Tingkah bocah ini tentu membuat orang lain menelan ludah, tanda ingin meminum es situ juga. Luqman pun lalu menegurnya. Cuma, ya itu tadi, bukannya takut, bocah itu malah mendelik hebat dan melotot, seakan-akan matanya akan keluar. “Bismillah…” ucap Luqman dengan kembali mencengkram lengan bocah itu. Ia kuatkan mentalnya. Ia berpikir, kalau memang bocah itu bocah jadi-jadian, ia akan korek keterangan apa maksud semua ini. Kalau memang bocah itu bocah beneran-pun, ia juga akan cari keterangan, siapa dan darimana sesungguhnya bocah itu.

Mendengar ucapan basmallah itu, bocah itu mendadak menuruti tarikan tangan Luqman. Luqman pun menyentak tangannya, menyeret dengan halus bocah itu dan membawanya kerumah. Gerakan Luqman itu diikuti dengan tatapan penuh tanda Tanya dari orang-orang yang melihatnya.

Ada apa tuan melarang saya meminum es kelapa dan menyantap roti isi daging ini? Bukankah ini kepunyaan saya?” Tanya bocah itu sesampainya dirumah Luqman, seakan-akan tahu Luqman akan bertanya tentang kelakuannya itu. Matanya masih menatap tajam pada Luqman.

Ma’af ya, karena kamu melakukannya dibulan puasa” jawab Luqman dengan halus. “apalagi kamu tahu, bukankah kamu juga berpuasa? Kamu bukannya iktu menahan lapar dan haus, tapi malah menggoda orang dengan tingkahmu itu…

Sebenarnya Luqman masih ingin mengeluarkan uneg-unegnya, mengomeli anak itu. Tapi mendadak bocah itu berdiri sebelum Luqman selesai. Ia menatap Luqman lebih tajam lagi.

Itu kan yang kalian lakukan juga kepada kami semua! Bukankah kalian yang lebih sering melakukan hal ini ketimbang saya…?!

Kalian selalu mempertontonkan kemewahan ketika kami hidup dibawah garis kemiskinan pada sebelas bulan diluar bulan puasa..?!

Bukankah kalian juga yang lebih sering melupakan kami yang kelaparan, dengan menimbun harta sebanyak-banyaknya dan melupakan kami yang sedang menangis…?!

Bukankah kalian yang selalu saja berobat mahal bila sedikit saja sakit menyerang, sementara kalian mendiamkan kami yang mengeluhkan kesakitan hingga kematian menjemput ajal…?!

Bukankah juga dibulan puasa ini hanya pergeseran waktu saja bagi kalian untuk menahan lapar dan haus? Ketika bedug maghrib bertalu, ketika adzan maghrib terdengar kalian kembali kepada kerakusan kalian…?!

Bocah it terus saja berbicara tanpa memberi kesempatan pada Luqman untuk menyela.Tiba-tiba bocah itu berubah. Kalau tadinya ia berkata begitu tegas dan terdengar sangat menusuk, kini ia bersuara lirih dan mengiba.

Ketahuilah tuan… kami ini berpuasa tanpa ujung. Kami senantiasa berpuasa meski bukan waktunya bulan puasa. Lantaran memang tak ada makanan yang bias kami makan. Sementara Tuan hanya berpuasa sepanjang hari saja.

Dan ketahuilah juga, justru Tuan dan orang-orang disekeliling tuan lah yang menyakiti perasaan kami dengan menggunakan pakaian yang luar biasa mewahnya, lalu kalian sebut itu menyambut Ramahdan dan ‘Idul Fitri..?

Bukankah kalian juga yang selalu berlebihan dalam mempersiapkan makanan yang luar biasa, lantas kalian menyebutnya dengan istilah menyambut Ramadhan dan ‘Idul Fitri..?

Tuan… sebelas bulan kalian semua tertawa disaat kami menangis. Bahkan pada bulan Ramadhan hanya ada kepedulian yang seadanya.

Tuan… kalianlah yang melupakan kami, kalianlah yang menggoda kami. Dua belas bulan tanpa terkecuali dibulan Ramadhan ini.

Apa yang saya lakukan adalah yang kalian lakukan juga terhadap orang-orang kecil seperti kami…! Lalu kenapa kalian masih saja mendekap harta secara berlebihan.

Tuan… sadarkah sadarkah apa yang terjadi bila tuan dan orang-orang sekeliling tuan tertawa sepanjang masa dan melupakan kami yang semestinya diingat..? bahkan berlebihannya Tuan dan orang-orang disekeliling tuan bukan hanya pada penggunaan harta, tapi juga pada dosa dan maksiat…

Tahukah Tuan akan adanya azab Tuhan yang menimpa..?

Tuan… jangan merasa aman lantara kaki masih menginjak bumi.

Tuan… jangan merasa perut ‘kan tetap kenyang lantaran masih tersisa pangan utnuk setahun.

Jangan pernah merasa bumi tak akan pernah menyatu dengan matahari kelak…

Wuahh… entahlah apa yang di kepala dan hati Luqman. Kalimat demi kalimat meluncur deras dari mulut bocah itu tanpa bias dihentikan. Dan hebatnya, semua yang disampaikan oleh bocah tersebut adalah benar adanya! Hal itu menambah keyakinan Luqman, bahwa bocah itu bukanlah bocah sembarangan.

Setelah berkata pedas dan tajam seperti itu, sang bocah pergi begitu saja meninggalkan Luqman yang dibuatnya terbengong-bengong. Dari kejauhan Luqman melihat bocah itu menghilang bak ditelan bumi. Begitu sadar Luqman langsung berlari mengejar keluar rumah hingga ke tepian jalan raya di kampung ketapang. Ia edarkan pandangannya keseluruh sudut yang bias dilihatnya, tapi ia tak menemukan bocah itu.

Ditengah deru nafasnya yang memburu, ia tanya semua orang di ujung jalan, tapi semua menggeleng bingung. Bahkan orang-orang yang menunggu penasaran didepan rumahnya pun mengaku tak melihat bocah itu keluar rumah Luqman! Bocah itu benar-benar misterius. Dan sekarang ia malah menghilang.

Luqman tidak mau main-main. Segera ia putar langkah, balik ke rumah. Ia ambil sajadah, sujud dan bersyukur. Meski peristiwa tadi irassional, tidak masuk akal, tapi ia mau meyakini bagian yang masuk akal saja. Bahwa memang betul adanya apa yang dikatakan bocah misterius tadi. Bocah tadi memberikan pelajaran yang berharga, betapa kita sering melupakan yang seharusnya kita ingat. Yaitu mereka yang tidak berpakaian, mereka yang kelaparan, dan mereka yang tidak memiliki penghasilam yang layak.

Bocah tadi juga memberikan Luqman bahwa seharusnya mereka yang berada diatas, yang sedang mendapat karunia Allah, jangan sekali-sekali menggoda orang kecil, orang bawah, dengan berjalan membusungkan dada dan mempertontonkan kemewahan yang berlebihan. Marilah bepikir tentang dampak sosial yang akan terjadi bila kita terus menjejali tontonan kemewahan, sementara yang melihatnya sedang membungkuk menahan lapar.

Luqman berterimakasih pada Allah yang telah memberinya hikmah yang luarbiasa. Luqman tidak mau menjadi bagian yang Allah sebut mati mata hatinya. Entah mau dipercaya atau tidak, ia akan mengabarkan kejadian yang dialami bersama boca itu sekaligus menjelaskan hikmah kehadiran bocah tadi kepada semua orang yang dikenalnya, kepada sebanyak-banyaknya orang.

Kejadian bersama bocah tadi begitu berharga bagi siapa saja yang menghendaki bercahayanya hati. Pertemuan itu menjadi pertemuan yang terakhir. Sejak itu Luqman tidak lagi pernah melihatnya, selama-lamanya. Luqman merindukan kalimat-kalaimat pedas dan tudingan-tudingan tajam yang benar adanaya. Luqman rindu akan kehadiran anak itu agar ada yang berani menunjuk hidungnya ketika ia salah...


nb. Kita memang tidak pernah mengetahui tentang kebenaran cerita ini, tetapi alangkah baiknya jika kita hanya mengambil hikmah dari cerita ini untuk kita jadikan sebuah pelajaran yang berharga.

Rabu, 25 Agustus 2010

Alhamdulillah Buku Lovely Ramadhan terbit....ada yang mau pesan?

Alhamdulillah, akhirnya buku Lovely Ramdhan sudah terbit. Dan mulai bisa dikirim mulai selasa depan. Ini adalah karya pertamaku, walaupun buku ini buku antalogi bareng-bareng sama banyak penulis lainnya, aku alhamdulillah cukup senang.
Sebenernya sih namaku kebetulan aja nyempil dibuku itu hehehe,Aku masih harus banyak belajar lagi. Tapi mudah-mudahan ini bisa jadi pemacu semangatku untuk lebih semangat berkarya lagi...dan lagi,setelah ini aku bisa menerbitkan buku sendiri dan bukan antalogi. Amiiin.
Buku ini tentang pengalaman-pengalaman pada bulan Ramadhan. Jadi gak bakal rugi insya Allah bagi yang memesannya. Terdiri dari 61 pengalaman Ramadhan..Jadi pastinya banyak hikmah yang akan kita petik setelah kita baca buku ini.
Walaupun aku tutup, bisa kok pesan bukunya, karna yang kirim nanti pihak penerbit.
Harga buku : 35.000
+ ongkir JNE http://www.jne.co.id/index.php?lang=IN dari Depok
Sekedar info, 1 kg bisa muat 3 buah buku ya..
Buku ini juga bagus untuk hadiah teman, sahabat, anak, dan rekan-rekan lainya.
Buruan ya bagi siapa yang mau!!
Karna persediaan terbatas


Hubungi :
Jasmine
0818 772 446

Minggu, 22 Agustus 2010

(Flash Fiction Ramadhan) Kata Mama, Hadiahnya sudah habis….


Aku tersentak kaget mendengar langkah - langkah kecil dibelakangku berteriak “Adzan,adzan..Buka...Buka..!,” kedua keponakanku berteriak gembira ketika adzan dzuhur berkumandang.


“ Loh kalian berdua tidak jadi berpuasa sampai maghrib? ,” tanya kakakku kepada kedua anaknya itu.

“Kata mama kan aku disuruh makan yang banyak agar cepat gemuk,” cetus Ahmad keponakanku yang berumur 5 tahun dengan polosnya. Aku dan kakakku langsung tersenyum mendengar kata - katanya.

Mata kami langsung melihat si kakak yang berumur 6 tahun. “Kamu juga mau buka sekarang?,” tanya kakakku kepada putrinya sambil berharap dia tidak mengikuti jejak adiknya.

“Kamu tidak mau dapat hadiah lagi kalau bisa puasa sampai maghrib?,” kupotong pertanyaan kakakku sebelum putrinya menjawab.  Tetapi apa jawaban putrinya?

“Kemaren kata mama, hadiahnya sudah habis …,” dengan polosnya Sarah, keponakanku yang duduk di kelas 1 SD menjawab.

Tertawalah kami berdua, dan kakakku berkata memang kemaren mengatakan kepada putrinya itu kalau hadiah darinya sudah habis, dan sekarang giliran Ayah mereka yang memberi hadiah.

Ternyata, oh ternyata….Kedua keponakanku semangat berpuasa pada hari - hari pertama karena mereka melihat dengan jelas hadiah yang akan mereka dapatkan……

Kemudian berbukalah mereka dengan lahap sekali, melebihi  pada hari biasa yang biasanya agak susah disuruh makan.  Hati kecilku jadi kasihan sekali melihat mereka yang kecil -kecil dan kurus- kurus, sambil berkata dalam hati, toh mereka masih kecil dan masih mau untuk ikutan puasa walaupun ketika dzuhur berbuka kemudian lanjut lagi puasanya sampai maghrib.  Mudah - mudahan saja tahun depan mereka bisa melakukan puasa Ramadhan secara penuh. Amiin

Aku tertawa geli kalau teringat kejadian itu.. hahahaha.


Diikutsertakan dalam lomba FF di blog http://intan0812.multiply.com/journal/item/185/Hadiah_Lebaran_dari_berkah_membuat_FF

Selasa, 17 Agustus 2010

Meraup Pahala di Balik Memberi Makan Berbuka

Tadi sore aku dapat telpon dari seseorang muallaf dari timor-timor.

Dia bercerita kalo temen2nya diasrama (dijakarta)  tempat dia tinggal , yaitu para muallaf timitim juga seperti dia, kesulitan mendapatkan lauk untuk berbuka dan sahur. Jadi dia berusaha mencarikan donatur untuk membiayai mereka berbuka dan sahur yang layak. Kurang lebih 50 orang.

Bagi yang berminat menyumbangkan untuk mereka, bisa melalui kami..BCA or Mandiri

Untuk nomor rekeningnya, silahkan SMS ke 0818 772 446... Semoga dengan ini kita mendapatkan sebuah kamar di surga kelak ...aminn..

 Bulan Ramadhan benar-benar kesempatan terbaik untuk beramal. Bulan Ramadhan adalah kesempatan menuai pahala melimpah. Banyak amalan yang bisa dilakukan ketika itu agar menuai ganjaran yang luar biasa. Dengan memberi sesuap nasi, secangkir teh, secuil kurma atau snack yang menggiurkan, itu pun bisa menjadi ladang pahala. Maka sudah sepantasnya kesempatan tersebut tidak terlewatkan.

Inilah janji pahala yang Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam sebutkan,

مَنْ فَطَّرَ صَائِمًا كَانَ لَهُ مِثْلُ أَجْرِهِ غَيْرَ أَنَّهُ لاَ يَنْقُصُ مِنْ أَجْرِ الصَّائِمِ شَيْئًا

"Siapa memberi makan orang yang berpuasa, maka baginya pahala seperti orang yang berpuasa tersebut, tanpa mengurangi pahala orang yang berpuasa itu sedikit pun juga.

Al Munawi rahimahullah menjelaskan bahwa memberi makan buka puasa di sini boleh jadi dengan makan malam, atau dengan kurma. Jika tidak bisa dengan itu, maka bisa pula dengan seteguk air.

Ath Thobari rahimahullah menerangkan, "Barangsiapa yang menolong seorang mukmin dalam beramal kebaikan, maka orang yang menolong tersebut akan mendapatkan pahala semisal pelaku kebaikan tadi. Rasul shallallahu 'alaihi wa sallam memberi kabar bahwa orang yang mempersiapkan segala perlengkapan perang bagi orang yang ingin berperang, maka ia akan mendapatkan pahala berperang. Begitu pula orang yang memberi makan buka puasa atau memberi kekuatan melalui konsumsi makanan bagi orang yang berpuasa, maka ia pun akan mendapatkan pahala berpuasa."

Sungguh luar biasa pahala yang diiming-imingi.

Di antara keutamaan lainnya bagi orang yang memberi makan berbuka adalah keutamaan yang diraih dari do'a orang yang menyantap makanan berbuka. Jika orang yang menyantap makanan mendoakan si pemberi makanan, maka sungguh itu adalah do'a yang terkabulkan. Karena memang do'a orang yang berbuka puasa adalah do'a yang mustajab. Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam pernah bersabda,

ثَلاَثَةٌ لاَ تُرَدُّ دَعْوَتُهُمُ الإِمَامُ الْعَادِلُ وَالصَّائِمُ حِينَ يُفْطِرُ وَدَعْوَةُ الْمَظْلُومِ

"Ada tiga orang yang do'anya tidak ditolak : (1) Pemimpin yang adil, (2) Orang yang berpuasa ketika dia berbuka, (3) Do'a orang yang terdzolimi."[4] Ketika berbuka adalah waktu terkabulnya do'a karena ketika itu orang yang berpuasa telah menyelesaikan ibadahnya dalam keadaan tunduk dan merendahkan diri.

Apalagi jika orang yang menyantap makanan tadi mendo'akan sebagaimana do'a yang Nabi shallallahu 'alaihi wa salam praktekkan, maka sungguh rizki yang kita keluarkan akan semakin barokah. Ketika Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam diberi minum, beliau pun mengangkat kepalanya ke langit dan mengucapkan,

اللَّهُمَّ أَطْعِمْ مَنْ أَطْعَمَنِى وَأَسْقِ مَنْ أَسْقَانِى

"Allahumma ath'im man ath'amanii wa asqi man asqoonii" [Ya Allah, berilah ganti makanan kepada orang yang memberi makan kepadaku dan berilah minuman kepada orang yang memberi minuman kepadaku]

Tak lupa pula, ketika kita memberi makan berbuka, hendaklah memilih orang yang terbaik atau orang yang sholih. Carilah orang-orang yang sholih yang bisa mendo'akan kita ketika mereka berbuka. Karena ingatlah harta terbaik adalah di sisi orang yang sholih. Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam pernah mengatakan pada 'Amru bin Al 'Ash,

يَا عَمْرُو نِعْمَ الْمَالُ الصَّالِحُ لِلْمَرْءِ الصَّالِحِ

"Wahai Amru, sebaik-baik harta adalah harta di tangan hamba yang Shalih."

Dengan banyak berderma melalui memberi makan berbuka dibarengi dengan berpuasa itulah jalan menuju surga.] Dari 'Ali, ia berkata, Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda,

; إِنَّ فِى الْجَنَّةِ غُرَفًا تُرَى ظُهُورُهَا مِنْ بُطُونِهَا وَبُطُونُهَا مِنْ ظُهُورِهَا ». فَقَامَ أَعْرَابِىٌّ فَقَالَ لِمَنْ هِىَ يَا رَسُولَ اللَّهِ قَالَ « لِمَنْ أَطَابَ الْكَلاَمَ وَأَطْعَمَ الطَّعَامَ وَأَدَامَ الصِّيَامَ وَصَلَّى لِلَّهِ بِاللَّيْلِ وَالنَّاسُ نِيَامٌ

"Sesungguhnya di surga terdapat kamar-kamar yang mana bagian luarnya terlihat dari bagian dalam dan bagian dalamnya terlihat dari bagian luarnya." Lantas seorang arab baduwi berdiri sambil berkata, "Bagi siapakah kamar-kamar itu diperuntukkan wahai Rasululullah?" Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam menjawab, "Untuk orang yang berkata benar, yang memberi makan, dan yang senantiasa berpuasa dan shalat pada malam hari di waktu manusia pada tidur."

Seorang yang semangat dalam kebaikan pun berujar, "Seandainya saya memiliki kelebihan rizki, di samping puasa, saya pun akan memberi makan berbuka. Saya tidak ingin melewatkan kesempatan tersebut. Sungguh pahala melimpah seperti ini tidak akan saya sia-siakan. Mudah-mudahan Allah pun memudahkan hal ini."

...aminn..

 

Jasmine

0818 772 446

DAFTAR PENYUMBANG SEMENTARA


1. SB : 200.000

2. EM: 100.000

3. NN : 900.000

4. SM : 500.000

5. DI : 50.000

6. YS : 100.000

7. LS : 300.000

8. AN : 250.000

9. FB : 50.000

10. FS : 50.000

11. DD : 600.000

Total Sementara : 3.100.000

Laporan Pengeluaran :

1. 150.000 = 17 agustus untuk sahur dan buka tanggal 18 agustus

2. 437.000= 18 agustus untuk beras (50 kg harga 337.000) dan sahur tanggal 19 agustus.jadi total pengeluaran : 587.000

3. 70.000 = 19 agustus untuk sahur tanggal 20 agustus

3.100.000 - 587.000 = 2.513.000 sisa uang santunan..

Insya Allah rencananya jika uang untuk buka dan sahur dan lebaran para muallaf itu sudah mencukupi, kami bermaksud memberikan paket semabako kepada orang - orang yang tidak mampu..Kami sekarang sedang mencari lokasi yang tepat untuk itu...

Jazakumullah khoiron jaza' bagi semuanya ya... :)



Jumat, 13 Agustus 2010

Mie Bola-bola Saus Itali...Cocok untuk buka...hmmm Yummy....

Alhamdulillah, akhirnya jadi juga mie bola-bola..walaupun tadi sempet daging cacah untuk bola-bolanya udah dimatangin duluan sama mbak, akhirnya pake bakso yang kebetulan ada dikulkas...
Ternyata gak beda jauh sama difoto,..

RESEP :

Mie Bola-Bola Saus Italia

Bahan :
1 bungkus (200 gram) mi kering telur, rebus
1 siung bawang putih, cincang halus
1/4 sendok teh garam
1 tangkai daun peterseli, cincang, peras
1 sendok makan minyak untuk menumis

Bahan saus italia :
200 gram daging giling
1/2 buah bawang bombay, cincang halus
2 buah tomat, rebus, buang biji dan kulitnya, cincang kasar
3 sendok makan saus tomat
1 sendok makan tomat pasta
1/2 sendok teh garam
1/4 sendok teh merica bubuk
1 1/2 sendok teh gula pasir
80 ml air
1/4 origano
1/4 sendok teh basil
1 sendok makan margarin untuk menumis

Cara membuat :
1. Tumis bawang putih sampai harum. Tambahkan mie telur,garam,peterseli. Aduk rata, Angkat.
2. Saus italia, aduk rata daging giling, 1/4 sendok teh garam, 1/4 sendok teh merica bubuk. Bentuk bola-bola. Sisihkan. (bisa diganti dengan bakso).
3. Tumis bawang bombay sampai harum. Masukkan bola daging. Aduk sampai berubah warna.
4. Masukkan tomat,saus tomat,tomat pasta,garam,merica bubuk,gula pasir. Aduk rata. Tuang air.Masak sampai kental. Tambahkan oregano dan basil. Aduk rata. Angkat.
5. Sajikan Mie disiram dengan kausnya.


Oia sumbernya majalah sedap 2008


Rabu, 11 Agustus 2010

Gul-Gul Buka Puasa Pertamaku..(FOTO ASLI)

Akhirnya jadi juga aku foto gulgul yang asli, bukan ambil dari google..
Ini ya fotonya..
Resepnya Tinggal klik DISINI

Senin, 09 Agustus 2010

Betuul...Betuul...Betuul (ala upin & ipin)

  • Jika anak dibesarkan dengan celaan, dia akan belajar memaki.
  • Jika anak dibesarkan dengan cemoohan, dia akan belajar rendah diri.
  • Jika anak dibesarkan dengan permusuhan, dia akan belajar berkelahi.
  • Jika anak dibesarkan dengan hinaan, dia akan belajar menyesali diri.
  • Jika anak dibesarkan dengan dorongan, dia akan belajar percaya diri. Jika anak dibesarkan dengan pujian, dia akan belajar menghargai.
  • Jika anak dibesarkan dengan rasa aman, dia akan belajar menaruh kepercayaan.
  • Jika anak dibesarkan dengan dukungan, dia akan belajar menyenangi diri sendiri.
  • Jika anak dibesarkan dengan kasih sayang dan persahabatan, dia akan belajar menemukan cinta dalam hidupnya.
  • Jika anak dibesarkan dengantoleransi, ia akan belajar menahan diri.
  • Jika anak dibesarkan dengan sebaik-baiknya perlakuan, Ia belajar keadilan
  • sumber : Bebas

Mohon Maaf Lahir dan Batin

Rating:★★★★★
Category:Other
Selamat Menunaikan Ibadah Puasa..

Jumat, 06 Agustus 2010

ANDAI TIADA ESOK LAGI UNTUKKU

Setiap kali bangun tidur dan membuka mata
Yang terucap adalah kalimah Syukur
Bahwa Allah masih mengizinkan kita kembali menatap fajar.
Merasai hembusan bayu pagi yang menyusup celah jendela,
dan menemui kembali apa yang kita semalam sebelum mata terpejam.
Semuanya masih seperti sediakala,
tidak ada yang berubah.

Kemudian melangkahlah dengan iringan doa di bibir
untuk meneruskan perjalanan kehidupan.
Dengan bimbingan-Nya-lah kita ini tidak melangkah
ke jalan yang salah.
Tak menjamah yang bukan hak, tak melihat yang dilarang,
tak menjamah yang tak halal, tak mendengar yang batil,
dan tak banyak melakukan sia-sia.
Karena setiap waktu yang dilewati pasti akan ditagih tanggungjawabnya.
Lantaran semua jalan yang dilalui akan diminta kesaksiannya
atas diri kita.
Dan, seluruh indera kita ini akan diminta berbicara tentang
apa-apa yang pernah tercipta.

Hari ini, masih ada yang terus lalai.
Masih ada juga lengah sehingga terus mencipta kesilapa.
Walau segunung kuliah pernah didengar,
mulut masih mengucap dusta,
telinga tetap tak mampu membendung irama-irama lalai,
dan masih saja ada perbuatan yang salah.
Sedangkan, paling kurang 5kali sehari lidah mengucap,
tangan ini itengadah,
dan mata menitikkan butir bening,
sekaligus memohon perlindungan dari Allah,
dijauhkan dari salah dan dosa.
Tetapi, masih juga langkah ini menuju arah yang sesat.

Setiap hari menangis,
setiap hari meminta keampunan,
tetapi setiap hari juga berbuat salah.
Hari ini mencipta dosa,
esok sibuk bersujud,
meluluhkan air mata,
menyusun kalimah doa,
menganyam permohonan semoga Allah menghapuskannya - Jangan bertangguh lagi.
Karena, entah sedetik kemudian kita ini tak lagi sempat memohon keampunan-Nya.
Lupakah kita bahwa waktu begitu cepat berlalu.
Lupakah kita bahwa menyesal di akhirat hanyalah kesia-siaan yang nyata?

Bagaimana jika hari esok tak pernah datang,
Padahal baru saja seharian ini kita berenang di lautan dosa,
belum sempat menghapus noda hari ini,kelmarin, sebulan yang lalu.
Bagaimana jika Allah tak berkenan membukakan mata kita
setelah sepanjang malam terlelap?
Bagaimana jika pertemuan dan keriangan bersama keluarga semalam adalah
yang terakhir kalinya buat kita.
Ketika esok harinya roh ini melihat seluruh keluarga menangisi jasad kita yang terbujur
kaku berselimut putih.

Bagaimana jika matahari esok terbit dari barat,
tak seperti biasanya dari timur?
Padahal hari ini kita langsung lupa menyebut nama-Nya.
Padahal hari ini, belum sempat mengunjungi satu persatu keluarga, kerabat
sahabat handai tolan, tetangga, dan orang-orang yang pernah tersakiti hatinya
oleh lidah dan tindakan kita.
Sudah terlalu lama tak mencium tangan orang tua mencari restu mereka,
walau tak terhitung salah diri.
Belum lagi sempat menderma, setelah derma kecil beberapa tahun lalu yang sering
kita banggakan.

Dan jika memang esok tak pernah datang,
sungguh malanglah diri kita ini,
benar-benar malang,
bila belum sempat mencuci dosa sepanjang hidup,
bila belum mendengar ungkapan maaf daripada orang-orang yang pernah kita zalimi,
bila belum sempat menyisihkan harta yang menjadi hak orang lain,
bila belum sempat meminta ampun atas segala salah dan silap yang tercipta.

Maka, saat pagi ini Allah masih mempeekenankan diri kita menikmati fajar,
mulakan hari dengan kalimah, "Terima kasih, wahai Maha Pemurah".

"SEANDAINYA MANUSIA ITU TAHU TENTANG AIBNYA SENDIRI
NESCAYA TIDAK ADA ORANG YANG MAHU MENCELA AIB ORANG LAIN"
-Rabi' Bin Hutsam

Sesungguhnya banyak manusia yang takut kepada Allah
setelah melihat dosa-dosa yang dilakukan orang lain.
Tetapi sayangnya; mereka tidak merasa hal itu saat melihat dosa-dosa
yang dilakukan sendiri.

Wahai sekalian hamba Maha Pencipta,
Siapa di antara kita yang kuat menahan malu,
andai kita tahu senarai kesalahan, kederhakaan, kemaksiatan,
dan pelanggaran yang telah kita lakukan?
Siapa di antara kita yang mampu menahan rasa hina tiada tara,
jika kita mengetahui catatan perilaku buruk yang sudah kita lakukan?
Hidup yang kita lalui ini terlalu singkat. Tapi siapa yang kuat menahan
penyesalan akibat keburukan dan dosa yang kerap kita lakukan berulang-ulang?

Wahai sekalian hamba Maha Pencipta,
mari perbaharui taubat, mari perbanyakkan istigfar,
dan mohon keampunan kepada Maha Pengampun.
Rasulullah S.A.W menggambarkan bahawa satu dosa itu seperti titik hitam di dalam hati.
Semakin banyak titik hitam di dalam hati, maka hati boleh menjadi hitam legam -- Tidak
lagi bercahaya. Cahaya tertutup oleh titik-titik hitam yang menjadikannya tidak mampu
lagi memandang dan menimbang kebenaran.

Wahai sekalian hamba Maha Pencipta,
Segeralah melepaskan diri dari perbuatan dosa,
beristigfarlah, dan bertaubatlah dengan sebenar-benarnya taubat,
InsyaAlalh hati kita akan cemerlang seperti semula.
Tapi bila kita mengulangi perbuatan dosa, maka titik hitam itu akan
bertambah hitam hingga meliputi seluruh hatinya.

Wahai sekalian hamba Maha Pencipta,
"KETAATAN IDENTIK DENGAN CAHAYA BATIN DAN KEKUATAN FISIK.
KEBAIKAN ITU MEMBERI CAHAYA DALAM HATI, MELAHIRKAN KEKUATAN
BAGI TUBUH, SERTA MEMPENGARUHI REZEKI".
- Hasan Al-Bashri

"SESEORANG DIHALANGI REZEKINYA KARENA DOSA YANG IA LAKUKAN"
- HR. Ibnu Majah

Wahai sekalian hamba Maha Pencipta,
Mari tadahkan tangan, kita sama-sama berdoa :
"YA ALLAH, JADIKAN KEDUDUKAN BATINKU LEBIH BAIK DARIPADA
KEDUDUKAN LAHIRKU. YA ALLAH, AKU BERLINDUNG PADA-MU
DARI MENGANGGAP DIRIKU BESAR, TAPI ENGKAU MENGANGGAPKU KECIL
YA ALLAH, AKU BERLINDUNG DENGAN REDHA-MU DARI KEMURKAAN-MU,
AKU BERLINDUNG DENGAN MAAF-MU DARI AZAB-MU".

Catatan RENUNGAN N KISAH INSPIRATIF

Kamis, 05 Agustus 2010

APA YANG MEMBUATMU BERHARGA....?

Kadang kita lupa merendahkan diri…mencoba merasuki dalamnya nurani kita, sebenarnya apa sih yang membuat kita hidup? Apa sih yang membuat hidup kita bermakna? dan apa sih yang membuat hidup kita begitu berharga?

Ada suatu percakapan seorang Bapak tua yang alim dengan anak kecil tercintanya :

Bapak : “Nak, Hewan apa yang kamu takuti?”
Anak : “Harimau ayah……

Bapak : “Kenapa engkau takut dengan harimau, wahai anakku?”
Anak : “Karena harimau punya cakar yang kuat dan taring yang tajam yang bisa membunuhku ayah”

Bapak : “Bagaimana dengan harimau MATI, masih takutkah engkau nak?”
Anak : “Ya tentu tidak lah yah….

Bapak : “Kenapa engkau tidak lagi takut nak?”
Anak : “Karena harimau sudah tidak punya ruh, tidak bernyawa yah….tidak lagi bisa mencakar atau pun menggigitku.

Bapak : “Nah, itulah nak gambaran manusia…. Manusia begitu disegani, dihargai dan dihormati karena ruhnya…karena jiwanya… Tumbuhkanlah jiwamu nak, siramilah rohanimu nak dengan senantiasa takut dan berserah mendekat kepadaNya, Insyaallah kita tetap menjadi mulia meskipun sudah tiada.

“Bagaimana Orang bisa hidup dengan jiwa yang mati….? Dia hanya lah laksana mayat hidup yang tidak berguna, yang hidup hanya karena atribut dan kelengkapannya”

“Karena atribut, jabatan, dan kekayaan adalah milikNya…sangat lah mudah bagiNya untuk mengambil kembali ataupun mempertukarkan kepada yang lain. Hidupkan lah jiwamu nak…. pupuk dan kembangkanlah rohanimu….

Semoga dari cerita di atas, bisa di ambil hikmahnya…:D

sumber :

Catatan RENUNGAN N KISAH INSPIRATIF

Rabu, 04 Agustus 2010

Bayang-bayang cinta Ramadhan


Saat nafas ini masih menghembus
ku ingat akan kedatanganmu
Aku sapa engkau
dengan kelembutan kerinduanku
padamu

Kini penantian itu kian dekat
Meski engkau tak melihat
Siapa yang menyapamu
Hamba-hamba itu memendam rindu

Sya’ban hampir berlalu
Berpesan akan
perjumpaanmu
padaku yang kasmaran dengan rindumu
dalam amal dan latihan
Sambil berharap
Itulah awal persiapanku
menyambut kehangatanmu

Perjumpaan itu semakin dekat
Namun rasa was-was dan khawatir
Tiap waktu bergelayut dalam
bayang-bayang rindu itu

ku tak tau
Akankah Dia ridho dengan niat
hamba-Nya ini
Yang tuk ke sekian kali
Bersimpuh dalam doa

Kini penantian itu terus dibayang-bayangi
oleh aura bertemu denganmu
dan kematian yang akan memupus
di persimpangan jalan

Apapun yang terjadi
Diri ini ikhlas, ridho dan penuh kepasrahan
Semoga Dia tetap menerima niatku
untuk beramal dan bersua denganmu
dalam ridho dan kasih-Mu
Oh Ramadhanku...

Mohon Maaf Lahir dan Batin
Maafkan semua kesalahanku ya
Syahrul Mubarok


***
Puisi Ramadhan dari Ukhti Dayathi

Senin, 02 Agustus 2010

Gul..Gul... Nyam...Nyamm..Nyammm

Ramadhan Sudah diambang pintu, Pastinya kita dari sekarang sudah mempersiapkan segala sesuatunya kan?
Mulai dari kesehatan jasmani kita, dengan minum suplemen atau vitamin atau sebangsa madu,habbatusaudah dan kawan-kawannya agar badan kita vit untuk melaksanakan ibadah di bulan penuh Rahmat itu dengan sempurna. Tentunya kita tidak lupa mempersiapkan menu berbuka dan sahur untuk keluarga (khususnya untuk kaum ibu, kalo aku sih masih imut-imut ).
Nah sekarang aku mau membagi resep makanan kecil untuk berbuka puasa. Resep ini sangat mudah, dan bahan-bahannya kebanyakan kita punya kok didapur kita.

Resep GulGul (Nama arabnya لقيمات atau Legimat (Legi dan Nikmat mungkin ya )

Bahan :

7 sendok makan Tepung terigu
2 sendok makan susu bubuk
1 sendok teh gula pasir
1 sendok teh Fermipan atau hist
1/4 sendok teh garam
air secukupnya

Bahan celupan :
1 gelas air
1/2 gelas gula pasir

Cara membuat:
1. Taruh his didalam wadah, dan siram dengan air hangat kira-kira 3 sendok makan. Jika menggelembung berarti His atau fermipannya bekerja, jika tidak sebaiknya ganti dengan fermipan lain yang masih belum terbuka atau terkena angin.2. Campur didalam wadah itu his, tepung, gula, susu, garam,air secukupnya. Aduk hingga halus dan rata. Air jangan terlalu banyak, untuk mengetahui airnya cukup, coba dengan sendokkan 1 sendok, dan coba tumpahkan, jika sekitar 2 detik baru bisa jatuh sendiri baru dikatakan kalo airnya cukup..Pokoknya adonannya lebih kental dari adonan pisang goreng ya.
Oia jika suka dengan jintan hitam, bisa ditambahkan sekitar setengah sendok makan.
3. setelah adonan jadi, tutup wadah adonan dgn piring. Biarkan 1-1,5 jam sampai mengembang. Setelah itu baru goreng sampai menguning. Oia jika buka puasanya jam 6, kita buat adonan jam setengah 4, kita diamkan sampai jam 5 lebih sedikit, lalu goreng. Gula kita buatnya jam setengah 4 itu agar waktunya tdk mepet,krn gulanya harus direbus hingga agak mengental,setelah itu dinginkan,baru kita bisa mencelupkan gul gul kedalamnya

4.Siapkan minyak, panaskan dengan api sedang. Sendokan dengan 2 sendok kecil dan dibentuk menyerupai bola. goreng sampai kemerahan. Untuk hasil lebih meyakinkan coba lihat di video ini ya.

5.Rebus air dengan gula pasir untuk celupan. Beri sedikit garam asam agar tidak mengkristal. Ingat ya sedikit saja karna bisa kecut rasanya. Setelah kental sisihkan hingga agak dingin.
Lihat video ini

6. Celupkan gulgul yang sudah digoreng, lalu tiriskan. Siap dihidangkan...

Semoga berhasil ya...


keterangan foto: foto paling atas foto asli
foto dua yg dibawah diambil dari google