Selasa, 26 April 2011

“Hisablah dirimu sebelum Allah menghisabmu”

“Ya Allah,

kami bukanlah hambaMu yang pantas memasuki surga firdaus-Mu, tidak juga kami mampu akan siksa api neraka-Mu, berilah hamba-Mu ini ampunan, dan hapuskanlah dosa-dosa kami, sesungguhnya hanya Engkaulah Sang Maha Pengampun, Sang Maha Agung.

 

Ya Allah,

dosa-dosa kami seperti butiran pasir dipantai, anugrahilah kami ampunan wahai Yang Maha Agung, umur kami berkurang setiap hari, sedangkan dosa-dosa kami terus bertambah

adakah jalan upaya bagi kami.

 

Ya Allah, hamba-Mu yang penuh maksiat ini bersimpuh menghadap-Mu mengakui dosa-dosanya dan memohon kepada-Mu, ampunilah, karena hanya Engkaulah Sang Pemilik Ampunan, bila Engkau Campakkan kami, kepada siapa dan kemana kami mesti berharap selain dari-Mu”.

 

“Hisablah dirimu sebelum Allah menghisabmu”.

 

(Ali bin Abi Talib)

Renungan n kisah inspiratif

Sabtu, 09 April 2011

SI BUTA MERABA MATAHARI

Sebuah kisah seorang anak kecil yang semenjak lahir tuna netra. Dia sama sekali tidak tahu bentuk matahari, Biasanya dia hanya mendengar orang lain berkata," Matahari, matahari !". Oleh sebab itu dia bertanya kepada orang lain bagaimana bentuk matahari itu.

 

Pada suatu waktu, si  buta kecil itu bertemu dengan seseorang, lalu dia bertanya pada orang ini, " Bisakah kau jelaskan padaku bagaimana bentuk matahari itu ?. Lalu orang ini berkata," Bentuk matahari seperti bola, tapi besar !" dan orang itu memukul-mukul seperti membawa bola, dan berkata, " Dug..dug..dug..seperti inilah bentuk matahari. Setelah mendengar bunyi itu, si buta kecil mengingatnya baik-baik dalam hati. Sambil bergumam berkata, " Oh, rupanya matahari seperti ini toh."

 

Beberapa waktu kemudian, ketika si buta kecil berjalan-jalan dia mendengar suara bedug berbunyi, " Dug..dug..dug..."

Lantas dia berteriak gembira, " Matahariku sudah datang, aku mendengar suaranya."

Pada suatu waktu si buta kecil bertemu dengan orang lain lagi. Orang ini berkata," Matahari itu mempunyai sinar nak,seperti lilin." Dan orang ini mengambil sebatang lilin dan menyuruh dia merabahnya. Dia mengingatnya baik-baik bentuk matahari ini, di dalam hatinya berkata, " Rupanya demikian bentuk matahari ini ya."

 

Pada suatu hari, ada seseorang memberinya Sosis, setelah si buta kecil meraba sosis ini.Dia bergumam." Bukankah ini matahari ?

Dengan gembira dia berteriak, " Horeeee...aku sudah mendapatkan matahari, matahari sudah ada di tanganku !"

 

Sebenarnya matahari dengan bola, matahari dengan lilin, Perbedaannya terlalu besar, tetapi bagi si buta kecil ini berdasar penjelasan yang minim dari orang lain, akhirnya tidak bisa mengetahui dengan jelas perbedaan besar matahari dengan benda lainnya. Begitu pula halnya Orang yang hanya mendengar sedikit penjelasan dari orang lain yang minim dan mempercayainya, menganggap diri sendiri sudah pintar dan menguasai seluruhnya, orang tersebut perlu di kasihani.

 

Jika kita ingin mengetahui sebuah kenyataan dan mendapat pengetahuan sahabat, Kita harus dengan rajin mencermati dan mencari asal muasalnya dan menguasainya. Dengan demikian baru kita bisa memutuskan bentuk barang tersebut dengan tepat, akurat, dan terpercaya.

 

Fa tabayyanuu!!.... "alhujurat 49 :6

“Hai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang fasik membawa suatu berita, maka periksalah dengan teliti” [al-Hujurat 49:6]

 

>>>by : Ari Wahyu Nur Saputra<<<