Senin, 16 Juli 2012

Meraup Pahala kembali di Balik Memberi Makan Berbuka ...

Bismillahirahmanirahim

Seperti tahun lalu (baca disini), kami kembali membuka untuk tahun ini kesempatan bagi teman-teman yang mau menitipkan uangnya untuk memberi makan untuk berbuka puasa bagi orang yang membutuhkan.


Untuk tahun ini kami akan menyalurkannya kepada masjid-masjid atau orang-orang yang membutuhkan uluran tangan kita.

Nilai sumbangannya bebas, tidak  ada minimalnya.. Sekecil apapun sumbangannya, itu akan menjadi pemberat amal kita diakhirat kelak..amiin


Bagi yang berminat menyumbangkan untuk mereka, bisa melalui kami..BCA or Mandiri

Untuk nomor rekeningnya, silahkan

SMS ke 0818 772 446... Semoga dengan ini kita mendapatkan sebuah kamar di surga kelak ...aminn..

 Bulan Ramadhan benar-benar kesempatan terbaik untuk beramal. Bulan Ramadhan adalah kesempatan menuai pahala melimpah. Banyak amalan yang bisa dilakukan ketika itu agar menuai ganjaran yang luar biasa. Dengan memberi sesuap nasi, secangkir teh, secuil kurma atau snack yang menggiurkan, itu pun bisa menjadi ladang pahala. Maka sudah sepantasnya kesempatan tersebut tidak terlewatkan.

Inilah janji pahala yang Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam sebutkan,

مَنْ فَطَّرَ صَائِمًا كَانَ لَهُ مِثْلُ أَجْرِهِ غَيْرَ أَنَّهُ لاَ يَنْقُصُ مِنْ أَجْرِ الصَّائِمِ شَيْئًا

"Siapa memberi makan orang yang berpuasa, maka baginya pahala seperti orang yang berpuasa tersebut, tanpa mengurangi pahala orang yang berpuasa itu sedikit pun juga.

Al Munawi rahimahullah menjelaskan bahwa memberi makan buka puasa di sini boleh jadi dengan makan malam, atau dengan kurma. Jika tidak bisa dengan itu, maka bisa pula dengan seteguk air.

Ath Thobari rahimahullah menerangkan, "Barangsiapa yang menolong seorang mukmin dalam beramal kebaikan, maka orang yang menolong tersebut akan mendapatkan pahala semisal pelaku kebaikan tadi. Rasul shallallahu 'alaihi wa sallam memberi kabar bahwa orang yang mempersiapkan segala perlengkapan perang bagi orang yang ingin berperang, maka ia akan mendapatkan pahala berperang. Begitu pula orang yang memberi makan buka puasa atau memberi kekuatan melalui konsumsi makanan bagi orang yang berpuasa, maka ia pun akan mendapatkan pahala berpuasa."

Sungguh luar biasa pahala yang diiming-imingi.

Di antara keutamaan lainnya bagi orang yang memberi makan berbuka adalah keutamaan yang diraih dari do'a orang yang menyantap makanan berbuka. Jika orang yang menyantap makanan mendoakan si pemberi makanan, maka sungguh itu adalah do'a yang terkabulkan. Karena memang do'a orang yang berbuka puasa adalah do'a yang mustajab. Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam pernah bersabda,

ثَلاَثَةٌ لاَ تُرَدُّ دَعْوَتُهُمُ الإِمَامُ الْعَادِلُ وَالصَّائِمُ حِينَ يُفْطِرُ وَدَعْوَةُ الْمَظْلُومِ

"Ada tiga orang yang do'anya tidak ditolak : (1) Pemimpin yang adil, (2) Orang yang berpuasa ketika dia berbuka, (3) Do'a orang yang terdzolimi."[4] Ketika berbuka adalah waktu terkabulnya do'a karena ketika itu orang yang berpuasa telah menyelesaikan ibadahnya dalam keadaan tunduk dan merendahkan diri.

Apalagi jika orang yang menyantap makanan tadi mendo'akan sebagaimana do'a yang Nabi shallallahu 'alaihi wa salam praktekkan, maka sungguh rizki yang kita keluarkan akan semakin barokah. Ketika Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam diberi minum, beliau pun mengangkat kepalanya ke langit dan mengucapkan,

اللَّهُمَّ أَطْعِمْ مَنْ أَطْعَمَنِى وَأَسْقِ مَنْ أَسْقَانِى

"Allahumma ath'im man ath'amanii wa asqi man asqoonii" [Ya Allah, berilah ganti makanan kepada orang yang memberi makan kepadaku dan berilah minuman kepada orang yang memberi minuman kepadaku]

Tak lupa pula, ketika kita memberi makan berbuka, hendaklah memilih orang yang terbaik atau orang yang sholih. Carilah orang-orang yang sholih yang bisa mendo'akan kita ketika mereka berbuka. Karena ingatlah harta terbaik adalah di sisi orang yang sholih. Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam pernah mengatakan pada 'Amru bin Al 'Ash,

يَا عَمْرُو نِعْمَ الْمَالُ الصَّالِحُ لِلْمَرْءِ الصَّالِحِ

"Wahai Amru, sebaik-baik harta adalah harta di tangan hamba yang Shalih."

Dengan banyak berderma melalui memberi makan berbuka dibarengi dengan berpuasa itulah jalan menuju surga.] Dari 'Ali, ia berkata, Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda,

; إِنَّ فِى الْجَنَّةِ غُرَفًا تُرَى ظُهُورُهَا مِنْ بُطُونِهَا وَبُطُونُهَا مِنْ ظُهُورِهَا ». فَقَامَ أَعْرَابِىٌّ فَقَالَ لِمَنْ هِىَ يَا رَسُولَ اللَّهِ قَالَ « لِمَنْ أَطَابَ الْكَلاَمَ وَأَطْعَمَ الطَّعَامَ وَأَدَامَ الصِّيَامَ وَصَلَّى لِلَّهِ بِاللَّيْلِ وَالنَّاسُ نِيَامٌ

"Sesungguhnya di surga terdapat kamar-kamar yang mana bagian luarnya terlihat dari bagian dalam dan bagian dalamnya terlihat dari bagian luarnya." Lantas seorang arab baduwi berdiri sambil berkata, "Bagi siapakah kamar-kamar itu diperuntukkan wahai Rasululullah?" Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam menjawab, "Untuk orang yang berkata benar, yang memberi makan, dan yang senantiasa berpuasa dan shalat pada malam hari di waktu manusia pada tidur."

Seorang yang semangat dalam kebaikan pun berujar, "Seandainya saya memiliki kelebihan rizki, di samping puasa, saya pun akan memberi makan berbuka. Saya tidak ingin melewatkan kesempatan tersebut. Sungguh pahala melimpah seperti ini tidak akan saya sia-siakan. Mudah-mudahan Allah pun memudahkan hal ini."

...aminn..

 

Jasmine

0818 772 446

Senin, 09 Juli 2012

Ini yg nanti akan membukakan pintu untukku!!


Sepasang pengantin baru sepakat, sehari setelah pesta pernikahannya, mereka tidak akan membukakan pintu untuk siapapun yang datang untuk berkunjung ke rumah mereka.


Tidak lama, datanglah keluarga sang suami, mengetuk pintu rumah mereka. Suami istri ini saling berpandangan untuk melihat apakah suami bertahan dg kesepakatan mereka atau tidak. Dan sang suami bersikukuh utk tidak membukakan pintu rumahnya.


Tidak lama, datanglah keluarga istri dan mengetuk pintu rumah mereka.
Sang suami melihat kepada istrinya.Ia melihat istrinya menangis bercucuran air mata dan berkata, "Demi ALLAH, tidak mudah bagiku melihat kedua orang tuaku berdiri di depan pintu dan aku tidak membukakan pintu untuknya!!"

Sang suami diam melihat komentar istrinya dan itu sangat membekas di dalam hatinya. Sang istripun bergegas membukkakan pintu untuk kedua orang tuanya.

Selang beberapa tahun, sepasang suami istri ini telah dianugerahi 4 orang anak laki-laki, dan yang ke-5, lahirlah anak perempuan.Bergembiralah sang ayah dengan lahirnya putri bungsunya ini dg kegembiraan yg tak tergambarkan!
Ia mengadakan pesta besar-besaran dengan mengundang banyak orang serta menyembelih beberapa hewan sebagai bentuk syukurnya kepada ALLAH atas kelahiran putrinya ini.

Orang-orang yang melihat kegembiraan yg berlebihan, bahkan melebihi kegembiraannya tatakala ia dianugerahi anak laki-laki, mereka bertanya, "Kenapa kamu segembira ini? Melebihi gembiramu tatakala kamu dianugerahi anak laki-laki??"

Ia menjawab, "Putriku inilah yg akan membukakan pintu untukku,,,!!"

sumber : AHB fb

Minggu, 08 Juli 2012

Jangan Lupa Penghapusmu!!


Ada seorang pemuda. Tatkala ayahnya menikahkannya dg seorang wanita, setelah selang sehari, ayahnya datang untuk memberikan selamat kepadanya.

Setelah duduk, ayahnya minta kepadanya untuk membawa secarik kertas dan pensil.
Pemuda ini berkata, "Engkau menyediakan untukku semua perlengkapanku wahai Ayahku, kecuali kertas dan pensil. Kenapa??"
Sang ayahpun berkata, "Jk demikian, segera kamu pergi untuk membeli kertas, pensil dan penghapus!!"
Dengan penuh keheranan, anak muda ini pergi ke toko terdekat untuk membeli kertas, pensil dan penghapus, kemudian ia duduk di samping ayahnya.

Sang ayah berkata, "Tulislah!!"
Anak bertanya, "Apa yg aku tulis?"

Ayah berkata, "Tulis apa saja semaumu!!"
maka pemuda itupun menulis sebuah kalimat.
Ayah berkata, "Hapuslah!!"
pemuda inipun menghapus apa yg baru saja ditulisnya.

Ayah berkata, "Tulislah!!"
Anak bertanya, "Ayah, apa yg engkau inginkan?"
Ayah berkata, "Tulislah!!"
maka pemuda inipun menulis sebuah kalimat.
Ayah berkata, "Hapuslah!!"
sang anakpun menghapus apa yg baru ditulsinya.

Sang ayah berkata lagi, "Tulislah!!"
Anak ini pun berkomentar, "Aku memohon atas nama ALLAH, wahai ayahku!! Apa sebenarnya maksudmu??!"
Ayah berkata, "Tulislah!!"
Anak muda inipun menulis sebuah kalimat
Dan sang ayah berkata, "Hapuslah!!"
pemuda inipun menghapus apa yg baru saja ditulisnya.

Kemudian sang ayah melihat ke anaknya dan kemudian mendekap pundaknya. Dan berkata, "Pernikahan -wahai anakku- membutuhkan penghapus!!"


Jika dlm pernikahanmu kamu tidak membawa penghapus yang dengannya kamu menghapus hal-hal yg tidak kamu sukai dari sikap istrimu, deamikian pula istrimu, jk ia tidak membawa penghapus yg dengannya ia menghapus sikap-sikap yg tidak disukainya darimu,,,

maka lembaran-lembaran pernikahan ini akan menjadi hitam kelam dalam beberapa hari!! :)

sumber : AHB Fb

Sabtu, 07 Juli 2012

Hati yang Paling Jauh dari Allah


       Ibnul Qayyim berkata: “Sesungguhnya di dalam hati terdapat ruang kosong dan kekurangan yang tak dapat diisi oleh suatupun kecuali Allah, terdapat sesuatu yang kusut yang tidak dapat diurai kecuali dengan pendekatan diri kepada Allah, terdapat penyakit yang tak dapat disembuhkan selain dengan sikap ikhlas dan beribadah hanya kepada-Nya. Tidaklah seorang hamba dihukum dengan sesuatu yang lebih berat dari kekerasan hati dan keterjauhan dari Allah. Sungguh api itu diciptakan untuk melunakkan hati yang kasar. Sesungguhnya hati yang paling jauh dari Allah adalah hati yang keras, dan sebagaimana  diketahui, bilamana hati telah mengeras, maka air mata sulit mengalir dan mata menjadi kering (Tidak mudah menangis). Ia terasa berat mengalirkan air mata baik di saat berdzikir, takut kepada Allah ataupun ketika tunduk bersimpuh di hadapan Allah.

Barangsiapa menghendaki hatinya bersih hendaklah ia lebih mementingkan Allah Ta’ala daripada memenuhi tuntutan syahwatnya, sebab hati yang senantiasa berlumuran maksiat terhalang dari cahaya Allah sesuai kadar keterkaitanya dengan syahwat tersebut. Hati adalah bejana-bejana Allah di atas bumi-Nya, dan yang paling disukai-Nya adalah  hati yang paling jernih dan lembut.” (Lihat kitab ‘Al-Fawaid’ hal. 128).

Betapa banyak telinga hati telah mendengar nasehat dan petuah, juga santapan ruhani dari para penasehat pagi dan petang, akan tetapi tidak juga ia mampu meresponnya bahkan kukuh dalam kekerasannya… ayat-ayat al-Qur’an yang sampai kepadanya hanya menambah kekerasan, keangkuhan dan kegersangannya… seakan pada pintunya dibentangkan pintu besi sehingga menghalangi kebenaran dan sejuknya dzikir  yang sampai pada pemilik.

Benarlah apa yang diucapkan seorang penyair:

Dzikir menghidupkan hati

Laksana hujan yang menghidupkan bumi  kering

Dzikir, selamanya tiada berguna bagi hati-hati yang keras

Apakah batu bisa melunak kala mendengar ucapan penasehat

Sebagian manusia mampu merinding ketika mendengarkan nasehat dan dapat terpengaruhi jiwanya saat menyimak peringatan, akan tetapi, hal itu hanya sesaat. Perasaan itu sudah hilang ketika ia beranjak dari majlis nasehat dan waktu ia bangun dari mendengar peringatan itu. Akhirnya, ia seakan sama sekali tidak pernah mendengar nasehat apapun, dan peringatan yang baru saja ia dengar sama sekali tidak meninggalkan atau membekaskan pengaruh dan kesan… bagi orang demikian tepatlah ucapan Malik Bin Dinar: “Apabila fisik sakit, maka makanan, minuman dan bahkan sesungguhnya , istirahatnyapun tidak berguna.” Begitu pula, jika hati yang telah mabuk dunia, nasehat apapun tiada berguna baginya. Ia tertipu dan terpedaya dengan kesehatan fisik dan limpahan harta benda yang dimiliki. Ia mengira dirinya dalam kondisi baik baik saja, tak ada masalah, baik baik dan bahkan tak ada sanksi yang menghadangnya. Ia tidak mengetahui ketertipuan dan keterlenaannya, juga perubahan hatinya yang menjadi keras adalah sebesar besar bencana yang menimpanya, sedang ia tidak menyadari itu.

Dikutip dari “Kiat Melembutkan Hati dan Menangis Karena Allah”

penulis: Abdul Karim bin Abdul Majid ad-Diwaan,

Pustaka at-Tibyan