Sabtu, 12 Oktober 2013

Berobat ke Melaka, Gak nyangka!! Ternyata aku bisa mengurus semuanya!!

     Berawal dari Kakekku yang memaksa ortuku untuk membawa adikku yang sakit (bermasalah dengan syaraf) untuk berobat ke Melaka.
    Mulailah aku browsing tentang rumah sakit di Melaka, sampai mewawancarai saudara-saudara yang sudah duluan berobat kesana. Akhirnya kami memutuskan akan membawanya ke Rumah Sakit Mahkota. Setelah diputuskan (ortu+aku+adik), kami memutuskan berangkat tanggal 15 september. Aku yang diutus oleh Bapak untuk mengurus semuanya, maklum kita bersaudara cewek semua, jadi Bapak tidak ada anak cowok yang bisa diandalkan. 
    Aku dan kakakku mulai mencari pesawat yang termurah kesana, diinfokan bahwa lebih baik menggunakan Lion Air karna Air Asia bandaranya bukan di KLIA. Jadi kami fokus ke Lion Air. Dapat juga harga 500.000 per orang. Setelah booking dan bayar langsung di ATM, fokus kami setelahnya adalah booking hotel di Melaka. 
    Setelah browsing, kami memutuskan menginap di Fenix Inn, kami melihat review-review yang bagus dari yang sudah pernah menginap disana. Memang tidak disebelah Mahkota persis (karna yang disebelahnya Hatten tarifnya mahal ), tapi tidak terlalu jauh juga, anggap saja antara Tanah Abang Blok A dengan JACC/Thamrin city hihihi.
   Ternyata, di Agoda dan Booking.com harganya agak tinggi, kami browsing lagi menemukan bahwa Fenix Inn ternyata ada diskon khusus untuk pasien Mahkota. Karena itu kami memutuskan pergi ke perwakilan Mahkota di Jakarta Utara, tepatnya di Jl. Boulevard Raya Blok WB2 No.17kelapa Gading. Setelah kami kesana, kami diarahkan untuk ke Dokter Syaraf dahulu saja untuk penanganan adik, karna itu berhubungan dengan syaraf. 
Untuk medical check up-nya nanti bisa direkomendasikan dari Dokter Syaraf itu. Kami ditunjukkan daftar Dokter Syaraf, setelah memilihnya, beliau mencatat nama adik dan hari kami ke sana. 

Eh ternyata..oh ternyata..kami pesan tiket dihari yang salah, kami kan pesan hari minggu, dengan niat senin langsung ke rumah sakit, ternyata senin adalah hari Malaysia Day. Akhirnya kami memutuskan menginap di Fenix inn mulai senin saja, dengan niat minggunya kami menginap dahulu di Kuala Lumpur dan jalan-jalan ke KLCC. Perwakilan jakarta utara juga loh yang bookingkan hotel Fenix inn, kita minta di bookingkan 2 kamar selama 2 hari dahulu. Selanjutnya kami dapat nomor booking, yang tinggal diserahkan langsung ketika check in. 
   Legaa, urusan tiket berangkat, dokter, dan hotel di Melaka sudah selesai. Eh ternyata ada yang belum!! Hotel di Kuala Lumpur belum dipilih. Setelah browsing dan memilih hotel yang bagus tapi tidak mahal, kami memutuskan menginap di Vivatel Hotel. Kami memesannya melalui Booking.com. Kami membayarnya dengan meminjam kartu kredit kakak ipar. Sempat degdegan karena proses pemesana berhasil tetapi kakak ipar tidak mendapat konfirmasi apapun dari booking.com. Jadi kan uangnya belum dipotong dari kartu kredit. Aku sengaja tidak bilang ortu mengenai ini. Mereka taunya aku sudah berhasil bayar hotel.
   Ini adalah perjalanan keduaku keluar negeri. Pertama awal tahun ini aku ke Singapore, tetapi kan banyak yang ikut, jadi aku diuruskan sama ketua rombongan, nah ini aku yang jadi ketua rombongannya. Jadi sepanjang perjalanan ke airport degdegan terus. Ternyata setelah sampai airport semua berjalan lancar..huff.. Kami langsung turun ke Terminal Keberangkatan Internasional, setelah diberi tahu konter Lion Air, kami langsung menuju konter Lion Air tujuan Kuala Lumpur. Antri sebentar disitu, setelah kuberi copian tiket dan paspor kami berempat, kami langsung disuruh antri menuju imigrasi, disana juga tidak lama, kami maju satu-satu dengan membawa paspor + tiket kami masing-masing. Setelah itu kami menunggu di ruang tunggu Lion Air  sampai pintu menuju pesawat dibuka. Gampang kok prosesnya, yang penting kita tidak malu bertanya kalau ada yang tidak kita mengerti. Mulai tiket, imigrasi,boarding semuanya berjalan lancar,dan kami tidak ketinggalan pesawat. Alhamdulillah,,,proses pertama lancar.
   Yang aku takutkan yang kedua adalah setelah tiba di KLIA. Disana kan tidak ada tukang panggul kayak di indo hehehe. Adikku sakit tangannya, Bapakku tangannya juga sakit, jadilah yang angkat-angkat koper aku dan mama..huff (dinikmatin aja deh..).
Eh ternyata diMalaysia koper-kopernya tidak pakai diperiksa ya kalau mau dibawa keluar, apa mereka tidak takut kita ambil koper orang lain ya? Oh ya, kami disana sudah ditunggu di Dunkin Donut oleh supir Melayu yang sudah saya sms mulai di Indonesia beberapa hari sebelum berangkat. Namanya Pak Sufi. Saya tau nomornya dari blog yang membahas tentang Melaka juga. Kami berangkat ke Kuala Lumpur selama kurang lebih 2 jam, bandaranya ternyata jauh juga ya. Sesampai di Kuala Lumpur, kami mencari hotel Vivatel. Hmm bagus juga viewnya, mirip dengan foto di Booking.com. Hotel yang menyatu dengan Mall, lumayan sih, didalam Mall itu ada supermarket Giant untuk membeli semua keperluan yang ketinggalan dari Indo hehehe.



   Setelah Pak Sufi meninggalkan kami di Lobby Hotel, mulailah aku dagdigdug membayangkan akan membayar hotel dengan harga mahal dan tidak diskon. Karena Vivatel itu hotel bintang empat. Sebelumnua kedua ortuku kusuruh duduk dulu, jadi yang mengurus kamar hotel aku dan adikku,jadi maksudku kalau seandainya kartu kredit kakak iparku tidak bekerja, dan aku terpaksa dapat kamar hotel dengan harga mahal, aku akan membayarnya pakai uang pribadiku, soalnya kasihan ortu sudah keluar uang banyak untuk perjalanan ini. Alhamdulillah, ternyata booking.com itu hanya untuk booking aja ya, bukan langsung memotong uang kami seperti Agoda, jadi ketika aku tanya apa bisa cash aja, dan petugasnya bilang bisa, aku bersyukur sekali dan cepat-cepat mengeluarkan uang cash untuk membayarnya. Dan jumlahnya persis seperti di booking.com. Alhamdulilla proses kedua lancer..huff..




   Setelah sholat, mandi, bapak menyuruh kami bersiap untuk pergi lagi. Kami niatnya akan ke KLCC melihat keindahan petronas di malam hari, eh tenyata Bapakku kelaparan, jadi kusarankan kita langsung ke Restoran Timur Tengah di daerah Bukit Bintang. Kami kesana dengan taksi. Kami memutuskan makan di The Castle Restaurant. Ramai juga disana, rata-rata berwajah Timur Tengah. Makanannya enak. Setelah itu kami langsung pulang ke Hotel karena sudah capek, dan tidak jadi keliling Petronas.
Besok paginya kami berkemas dan sudah ditunggu pak sufi di lobi hotel untuk berangkat ke melaka. 
Alhamdulillah sekitar 2 jam perjalanan kami akhirnya sampailah kami di melaka. Kami makan malam di sekitar hotel. Disana alhamdulillah banyak restoran halal milik india dan orang indo.



Besok paginya kami setelah sarapan langsung ke mahkota hospital. Disana lebih baik jam 7 sudah stand by ya karna begitu banyaknya antrian. 
Ternyata kami tidak harus antri lagi di loket bawah. Karna kami sebelumnya kan sudah daftar melalui perwakilan mahkota jakarta. Jadi cukup ke lantai dokter yang dituju, disana ada loket, dan antri disitu, tidak panjang sih, paling 3-4 orang yang antri. Setelah bayar pendaftaran, kami langsung duduk didepan ruang dokter yang kami tuju. Cepat prosesnya, setelah adik diperiksa, ternyata dia harus cek darah, jadi dokternya itu yg menuliskan formulir cek darah. Setelah itu kami keloket yang tadi (lantai yang sama dengan dokter kita), untuk membayar biaya cek darah dan dokter. Langsung kami turun kelantai bawah untuk antri cek darah. Untuk hasil, langsung dikirimkan dari laboratorium ke dokter adik tadi. Silahkan tanya apakah dikirimkan sore ini atau besok pagi. Jika sore atau siang ini , kita cukup kembali kedokter tadi sesuai jam diantarnya hasil lab darah tadi. Jika besok hasilnya, kita tinggal pulang saja, besok baru kembali dan antri kembali. 
Gampang semua prosesnya disana. Dan enaknya semua faham bahasa indonesia. Dan kami sempet keabisan uang, tapi pihak rumahsakit menawarkan money changer untuk menukar uang rupiah kami. Jika tidak ada uang sama sekali, kita tinggal ke atm, dan menarik tunai. Oia atm nya harus yang ada tulisan Visa ya.

Setelah proses dokter selesai (sekitar 2 hari), kami jalan-jalan ke jonker walk dan masjid apung menggunakan taksi. Tarif ke jonker walk 15 ringgit, dan ke masjid apung 30 ringgit karna langsung balik hotel. Ini foto-fotonya ya.. 


Bersambung.... DISINI 

Hind