Senin, 05 Januari 2009

Nikmatilah Kopinya, Jangan Cangkirnya....

Sekelompok alumni University California of Bekeley yang telah
mapan dalam karir masing-masing berkumpul dan mendatangi professor kampus
mereka yang telah tua.
Percakapan segera terjadi dan mengarah pada komplain
tentang stess di pekerjaan dan kehidupan mereka.

Profesor kemudian menawari tamu-tamunya kopi, professor pergi ke dapur dan
kembali dengan poci besar berisi kopi dan cangkir berbagai jenis. Dari
porselin, plastik, gelas, kristal, gelas biasa, beberapa diantara gelas mahal
dan beberapa lainnya sangat indah.

Dan mengatakan pada para mantan mahasiswanya untuk menuang sendiri kopinya.

Setelah semua mahasiswanya mendapat secangkir kopi di tangan, professor itu
mengatakan :
"Jika kalian perhatikan, semua cangkir yang indah dan mahal telah diambil,
yang tertinggal hanyalah gelas biasa dan yang murah saja.

Meskipun normal bagi kalian untuk mengingini hanya yang terbaik bagi diri
kalian, tapi sebenarnya itulah yang menjadi sumber masalah dan stress yang
kalian alami."

"Pastikan bahwa cangkir itu sendiri tidak mempengaruhi kualitas kopi.
Dalam banyak kasus, itu hanya lebih mahal dan dalam beberapa kasus bahkan
menyembunyikan apa yang kita minum. Apa yang kalian inginkan sebenarnya adalah
kopi, bukanlah cangkirnya, namun kalian secara sadar mengambil cangkir terbaik
dan kemudian mulai
memperhatikan cangkir orang lain."

"Sekarang perhatikan hal ini : Kehidupan bagai kopi, sedangkan pekerjaan,
uang dan posisi dalam masyarakat adalah cangkirnya. Cangkir bagaikan alat untuk
memegang dan mengisi kehidupan. Jenis cangkir yang kita miliki tidak
mendefinisikan atau juga mengganti kualitas kehidupan yang kita hidupi.
Seringkali,
karena berkonsentrasi hanya pada cangkir, kita gagal untuk menikmati kopi yang
Tuhan sediakan bagi kita."

Tuhan memasak dan membuat kopi, bukan cangkirnya. Jadi nikmatilah kopinya,
bukan cangkirnya. Sadarilah jika kehidupan anda itu lebih penting dibanding
pekerjaan anda.
Jika pekerjaan anda membatasi diri anda dan mengendalikan hidup anda, anda
menjadi orang yang mudah diserang dan rapuh akibat perubahan keadaan.

Pekerjaan akan datang dan pergi, namun itu seharusnya tidak merubah diri anda
sebagai manusia. Pastikan
anda membuat tabungan kesuksesan dalam kehidupan selain dari pekerjaan anda.

5 komentar: