Kamis, 22 Maret 2012

Jadi mengapa hari ini tiba-tiba kita berbicara tentang Suriah?

Jadi mengapa hari ini tiba-tiba kita berbicara tentang Suriah?

Karena sejak rakyat Suriah menuntut turunnya Basyar al-Asad hingga saat ini saja sekurang-kurangnya lebih dari 8343 saudara kita di sana telah gugur sebagai syuhada’ –insya Allah- di tangan manusia keji bernama Basyar al-Asad. Secara terperinci sebagai berikut:

  1. Korban anak-anak: 590 orang.
  2. Korban wanita: 442 orang.
  3. Korban yang tewas setelah penyiksaan hebat: 336 orang.
  4. Korban dari kalangan militer yang deserse dan mendukung kaum muslimin: 644 orang.

Mereka gugur sebagai martir perjuangan untuk menjatuhkan pemerintahan yang telah sekian lama menzhalimi mereka. Rezim biadab ini selama bertahun-tahun lamanya melakukan penindasan, menculik para pemuda, merampas kehormatan para muslimah dan membumihanguskan tempat tinggal mereka.

Salah seorang petinggi militer bahkan mengatakan:

“Kalian tidak usah berharap anak-anak kalian dapat kembali lagi berkumpul dengan kalian! Jika kalian ingin punya anak, buatlah bersama istri-istri kalian! Tapi jika kalian tidak mampu, bawa saja istri-istri kalian kepada kami supaya mereka bisa melahirkan anak lagi!”

Bahkan wanita muslimah di sana berpesan kepada kita semua:

“Jika kalian tidak mampu mengirimkan bantuan untuk menyelamatkan kami, maka kirimkan saja pil-pil anti hamil kepada kami agar kami tidak perlu mengandung anak dari manusia-manusia keji itu!!”

Kaum muslimin yang dimuliakan Allah!
Belum lagi dengan korban yang terluka. Bany
ak korban terluka yang tidak mungkin dibawa ke rumah sakit, sehingga mereka harus membuat rumah sakit rahasia untuk mengobati korban luka dengan perlengkapan medis seadanya. Mengapa? Karena para tentara Basyar al-Asad tidak pernah ragu untuk menyeret korban terluka itu keluar dari rumah sakit, atau bahkan langsung membunuhnya di ranjang jika dianggap mendukung revolusi penggulingannya. Bahkan seorang dokter mengatakan bahwa para dokter yang mengobati korban luka itupun terancam nyawanya oleh militer keji itu.

Kaum muslimin yang berbahagia!
Hari ini, kaum muslimin di Suriah menjadi man
usia yang terusir di negerinya sendiri. Di sebuah kota bernama Himsh, 4 sampai 5 keluarga harus berbagi pengungsian dalam 1 rumah pasca bombardir yang dilakukan pasukan al-Asad terhadap kota itu. Untuk sekedar merebahkan badan, mereka harus bergantian tidur di siang dan malam hari karena tidak ada tempat yang cukup untuk itu.

Mereka kekurangan air. Dan untuk itu mereka hanya mengandalkan air hujan yang turun. Dan dengan mata kepala mereka sendiri, mereka harus menyaksikan kerabat mereka mati perlahan-lahan karena kekurangan obat.

Mereka menderita kelaparan. Mereka ketakutan. Seorang dari mereka mengatakan: “Kami hanya bisa memandangi korban terluka menjemput kematiannya. Yang bisa kami lakukan hanyalah mencoba menutupi luka itu dengan kain seadanya, dan selanjutnya hanya bisa melihat mereka pelan-pelan menjemput kematiannya.”

Kaum muslimin yang dimuliakan Allah!
Tidak hanya itu yang dilakukan oleh tentara-tentara terkutuk itu. Mereka juga memaksa rakyat Suriah untuk sujud di atas gambar Sang Presiden bengis itu. Yah, kita semua tahu bahwa kita tidak dibenarkan sujud kecuali kepada Allah Azza wa Jalla. Bahkan yang lebih hebat dari itu, para tentara itu memaksa dan menyiksa para pemuda untuk mengucapkan:

“La ilaha illah Basysyar!” alias “Tidak ada tuhan selain Basyar”!
La haula wa la quwwata illa billah!

Sungguh sebuah kekejian dan kebejatan yang tak dapat dilukiskan dengan kata-kata.

Jamaah sekalian!
Kita tidak tahu sandiwara apa yang sedang dimainkan di Suriah. Rusia dan Cina menggunakan hak vetonya di PBB, lalu Iran memuji sikap itu. Bahkan beberapa kapal perang Iran telah merapat di pelabuha
n Suriah. Iran –sebagaimana juga Amerika- yang beberapa waktu lalu berkoar-koar mendukung revolusi rakyat di Libia, Mesir dan Yaman; mengapa hari ini mereka justru mendukung Basyar al-Asad, presiden yang membantai rakyatnya sendiri?

Entahlah. Tapi yang pasti, pemerintah Suriah yang katanya menentang Israel tapi tidak punya senjata untuk menghantamnya, hari ini ternyata punya begitu banyak senjata untuk membantai rakyatnya sendiri yang mayoritas Ahlussunnah!

Sama seperti Iran, yang berkoar-koar ingin menghancurkan Israel dan Amerika sejak belasan tahun lalu, namun hingga kini tak satupun omong besar itu terbukti. Tapi anehnya, mereka mampu membombardir kaum muslimin di Iraq dan Yaman.

Sebagaimana kita juga bertanya-tanya: mengapa media-media cetak dan elektronik di Indonesia tidak terlalu tertarik mengangkat isu ini, seperti semangat mereka dulu menayangkan dan memberitakan revolusi Libia dan Mesir?

Entahlah. Tapi tragedi Suriah akan menyingkap begitu banyak rahasia yang selama ini tersembunyi, insya Allah!

Khutbah Kedua:

الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ، وَبِهِ نَسْتَعِيْنُ عَلَى أُمُورِ الدُّنْيَا وَالدِّينِ، وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلىَ أَشْرَفِ الـمُرْسَلِينَ وَعَلىَ آلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْـمَـعِينَ، أَمَّا بَعْدُ

Allah pasti akan menolong saudara-saudara kita di Suriah. Perlawanan terhadap rezim yang zhalim itu terus terjadi di sana dan menunjukkan hasil yang menggembirakan, insya Allah. Sebab jika malam semakin gelap, pertanda tidak lama lagi sinar mentari akan hadir menerangi bumi.

Jika kezhaliman telah mencapai titik kulminasinya, maka itu pertanda ia tidak lama lagi akan hancur. Begitulah Sunnatullah. Fir’aun, nenek moyang para penguasa zhalim, telah menunjukkan itu, bahkan diabadikan di dalam al-Qur’an.

Namun pertanyaannya adalah: jika kelak Allah bertanya kepada kita: “Apa yang telah engkau lakukan untuk mereka?”, bagaimanakah kita akan menjawabnya, hadirin sekalian?

Setidaknya panjatkanlah sebaris doa untuk mereka.

Kaum muslimin yang berbahagia!
Tragedi Suriah yang pasti mengajarkan kepada kita bahwa umat Tauhid ini tidak akan mati. Benih yang ditan
am oleh Rasulullah akan selalu hidup, menebarkan aroma dan pesonanya, menegaskan aqidah dan keyakinannya bahwa: La ilaha illallah, tidak ada tuhan yang berhak disembah selain Allah.

Hari ini, saudara-saudara kita di Suriah dalam tuntutannya selalu meneriakkan:
“Kami tidak akan ruku’ kecu
ali pada Allah!”

“Kami kufur kepada Rusia, Cina dan Iran, tapi kami beriman kepada Allah Rabbul ‘alamin!”
Sekali lagi, doakanlah saudara-saudara kita kaum muslimin di sana, di bumi yang penuh berkah, Syam.


Ya Allah, tolonglah saudara-saudara kami yang tertindas di Suriah dan dimanapun mereka berada..

Ya Allah, bebaskan saudara-saudara kami yang berada dalam tawanan..

Ya Allah, merdekakanlah Masjidil Al-Aqsha dari cengkeraman Yahudi yang telah merampasnya dan kembalikanlah ke pangkuan kaum muslimin.. Ya Robb..


http://www.eramuslim.com/khutbah-jumat/suriah-berdarah-suriah-memanggil-kita.htm#

7 komentar: